"Sudah balik, Senin (25/1) dini hari. Kaget campur senang tiba-tiba pulang," katanya saat dihubungi, Selasa (26/1/2016).
Pensiunan TNI AL ini menceritakan kedatangan anak bungsunya saat itu dalam kondisi keluarganya tidur. "Saat itu keluarga tidur semua. Awalnya pencet bel rumah tapi tidak ada yang membuka pintu, kemudian telepon ibunya. Pertama tidak terangkat kemudian telepon kedua saya terbangun dan meminta agar istri saya mengangkatnya, tapi istri saya takut," jelasnya.
Hari sapaan akrab Suharijono pun mengangkat telepon Erri yang sudah di halaman rumah kawasan Komplek TNI AL, Kenjeran Surabaya.
"Erri langsung bilang info penting dan saya langsung tutup teleponnya dan keluar kamar membuka pintu. Istri saya langsung menangis," lanjut dia.
Saat suasana gembira bercampur sedih itu, Erri sempat bertanya kepada sang ayah. "Bapak marah sama saya?," ujar Hari menirukan pertanyaan Erri kepada dirinya.
Usai suasana tenang, Hari memberanikan diri untuk bertanya kepada Erri, kemana saja selama menghilang serta apakah hilangnya anak bungsu dari dua bersaudara ini bergabung dengan Gafatar?
"Dia mengaku selama menghilang berdagang online dan selalu berpindah-pindah tempat di kawasan Siantan, Pontianak. Ia juga mengaku selama ini bisa bertahan karena sebelum menghilang sudah mengumpulkan uang dengan membuat desain-desain," pungkas Hari sambil berharap anaknya tidak akan meninggalkan rumah lagi. (ze/fat)