Salah satunya pasien demam berdarah yakni Rosi asal Tambak Mayor. Ditemani ibunya, Wisah, si pasien mendapat perawatan sejak Sabtu (16/1) lalu. Kondisinya kritis dan terpaksa dibawa ke rumah sakit.
"Hari Sabtu kemarin pulang sekolah, badannya panas. Dibawa ke klinik diberi obat panas. Tapi setelah dua hari, panasnya tinggilagi. Saya bingung dan langsung saya bawa ke RS Soetomo, ternyata positif demam berdarah," kata Wasiah di ruang Bona kepada wartawan, Kamis (21/1/2016).
Sementara membludaknya pasien demam berdarah ini setiap tahun terjadi saat musim hujan.
"Karena RSU dr Soetomo merupakan rumah sakit rujukan, maka rumah sakit ini menerima pasien yang sudah parah-parah. Bila masih bisa ditangani di puskesmas atau klinik, pasien tidak akan dirujuk di rumah sakit ini," kata dr Dwi Yanti, yang bertugas di Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik.
Sebelumnya, sejak awal Januari hingga pertengahan bulan, dua pasien meninggal karena positif demam berdarah. "Keduanya meningga karena pasein datang dalam kondisi yang sangat parah," jelasnya. (fat/fat)