"Kami bentuk tim untuk menyadarkan mereka agar kembali ke aqidahnya masing-masing," ujar Ketua MUI Jatim KH Abdussomad Bukhori, Kamis (21/1/2016).
KH Abdussomad menyambut baik langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang akan menempatkan eks anggota Gafatar di gedung milik Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur di kawasan Margerejo, Surabaya, untuk didata sekaligus memberikan pembinaan sebelum diantar ke kampung asalnya masing-masing.
"Langkah itu sudah tepat. Selain didata, para ulama akan memberikan pencerahan bahwa, ajarannya Gafatar itu menyimpang. Kami akan menanyakan dan mendengarkan mereka alasannya ikut bergabung," tuturnya.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Najib Hamid menambahkan, eks Gafatar akan terbagi dalam 17 kelas dan mendapatkan pemahaman tentang ajaran agama sesuai aqidahnya.
"Ada tim khusus gabungan dari MUI, kementerian agama, ormas Islam, yang akan membina mantan anggota Gafatar kembali ke pemahaman sesuai aqidahnya masing-masing," jelasnya.
Ada 515 eks anggota Gafatar berasal dari 18 daerah kabupaten dan kota di Jawa Timur. Mereka dipulangkan oleh Pemprov Kalimantan Barat menuju ke daerah asalnya. Sebanyak 315 dipulangkan terlebih dahulu pada Jumat (22/1/2016) menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. Sedangkan sisanya akan menyusul.
Setelah tiba di Semarang, mereka akan dijemput menggunakan bus menuju ke gedung milik Disnakertransduk Jatim di Margerejo Surabaya.
Selain didata terlebih dahulu, mereka juga mendapatkan pemahaman tentang aqidahnya oleh tim gabungan dari MUI, Kemenag dan ormas-ormas Islam. (roi/bdh)