Namun hingga kini, tidak mempengaruhi keseharian warga yang bermukim di sekitar lereng Gunung Bromo.
Data seismik pos pantau Gunung Bromo selama 12 jam terakhir, terjadi 96 kali gempa letusan dengan durasi 12 hingga 40 detik. Sedangkan gempa tremor terus terjadi dengan amplitudo maksimal 2 sampai 2 milimeter, dominan 4 milimeter.
Menurut kepala tanggap darurat Gunung Bromo, Iing Kusnadi, hingga kini dapur magma terbilang masih tinggi dan belum ada penurunan aktivitas. Beberapa hari ini masih terjadi lontaran material pijar hingga radius 500 meter hingga 1 Km.
"Dari erupsi masih kelabu hitam karena fragmatik, material masih ada, juga abu dan batu terlontar. Batu terlontar ke atas sekitar 500 sampai 1 Km. Waspada untuk masyarakat, sebab ditakutkan ada erupsi yang lebih besar," kata Iing Kusnadi.
Sementara Bromo masih semburkan asap kelabu pekat. Semburan asap bertekanan sedang kuat mengarah ke tenggara atau sekitar Lumajang, dengan ketinggian 1.800 meter dari kawah. (fat/fat)











































