Didampingi kedua orang tuanya, remaja itu sempat singgah di Mapolsek Arjasa. Raut senang tampak di wajah pelajar kelas 1 SMKN di Situbondo itu.
"Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada aparat kepolisian. Kami senang anak kami bisa kembali ke rumah," kata sang ayah, Sugiyanto, di Mapolsek Arjasa.
Remaja itu menceritakan awal pertemuannya dengan pria yang membawanya ke Jakarta. Dia mengaku bertemu dengan pria yang tak dikenal di terminal Situbondo, saat hendak bertolak ke Surabaya.
"Saya lalu dipaksa menjual semua barang berharga saya. Setelah itu saya diajak naik bus ke Jakarta dan ditinggal sendirian di Jakarta," bebernya.
Sementara Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo memastikan, remaja itu tidak terlibat gerakan atau kelompok radikal apapun. Menghilangnya remaja itu saat korban bermaksud ke rumah ibunya di Surabaya. Dalam perjalanan bertemu orang tidak bertanggung jawab.
"Dia ketemu orang yang tidak bertanggung jawab, hingga akhirnya dibawa dan ditinggal begitu saja di Jakarta. Kami akan mengusut kasus ini, karena kami yakin ada motif kejahatan di balik kasus ini. Setidaknya pelaku telah memanfaatkan untuk bisa ke Jakarta," tegas Nanang Priambodo.
Sebelumnya, remaja ini ditemukan polisi dalam kondisi linglung di Tendean, Jaksel. Remaja asal Situbondo, Jawa Timur itu diduga terkena bujukan kelompok Gafatar hingga akhirnya datang ke Jakarta. (fat/fat)