Anak pasangan Sri Wahyuni dan Faizol, sempat dirawat satu hari di RSU dr Soetomo, namun kondisinya sudah terlanjur parah dan akhirnya meninggal.
Ditemui di kamar mayat RSU dr Soetomo, Faizol menjelaskan, putrinya panas sejak Sabtu (16/1) dan sempat dibawa ke bidan desa. "Setelah diobati, panasnya sempat turun selama dua hari namun kembali kambuh," kata Faizol dengan mata berkaca kaca di kamar mayat RSU dr Soetomo, Rabu (20/1/2016).
Kambuhnya Ayu disertai panas dan kejang-kejang. Lantas dibawa ke puskesmas desa, namun kurangnya peralatan korban dirujuk ke RSU Sumenep. Saat diperiksa di RSU Sumenep, kondisi semakin parah dan virus telah masuk ke dalam otak. Hal ini membuat dokter angkat tangan dan merujuknya ke RSU dr Soetomo.
Di RSU milik pemerintah provinsi Jawa Timur ini, korban mendapat perawatan intensif namun kondisinya terus memburuk dan akhirnya meninggal.
"DBD menjalar ke otak dan harus dirujuk ke Surabaya. Sampai di sini anak saya sudah kritis. Saya Hanya bisa pasrah dan menunggu keajaiban. Ternyata yang kuasa berkehendak lain," kata Faizol penuh kesedihan.
Sementara kepala UGD RSU dr Soetomo membenarkan kematian korban. Dalam bulan ini sudah ada dua korban meninggal akibat di gigit nyamuk aides agypty.
"Ada dua kasus meningal, satu wanita berusia 37 tahun asal Gadel Surabaya dan satu anak berusia 17 bulan datang dalam kondisi syok," kata dr Urip Murtedjo SpB-KL ditemui di ruang perawatan.
Dibanding tahun lalu jumlah kematian di bulan Januari meningkat. Karena dibanding tahun lalu di bulan yang sama, tidak ada pasien yang meninggal. Namun jumlah pasien banyak. Saat ini RSU dr Soetomo merawat 25 pasien, tiap hari ada dua pasien demam berdarah dengan kondisi kritis. Sebagai rumah sakit rujukan, RSU dr Soetomo menerima pasien demam berdarah dari berbagai wilayah di Jawa timur. Sehingga tim dokter tetap mengoptimalkan agar pasien sembuh. (fat/fat)