.webp)
Dari pantauan detikcom, penertiban diawali dari kawasan Tunjungan. Petugas menemukan mobil mewah Toyota Camry terparkir di atas pedistrian, Rabu (20/1/2016).
Tim Odong-Odong langsung mencari juru parkir dan pemilik mobil. Tak lama kemudian, pemilik Toyota Camry yang tak lain pemilik toko elektronik keluar dan langsung mendapat pengertian.
"Bapak sebelumnya mohon maaf. Lain kali kalau parkir di badan jalan yang sudah ditentukan, jangan di atas pedestrian. Karena pedestrian ini untuk pejalan kaki, bukan untuk tempat parkir," ujar salah satu anggota Tim Odong Odong Satpol PP Surabaya.
Penertiban pun dilanjutkan dengan menyisir kawasan Tunjungan. Petugas kembali berhenti di depan kantor jasa reklame. Petugas mendapati puluhan sepeda motor karyawan kantor tersebut diparkir dan menutup seluruh badan pedestrian.
"Mas, kami tidak melarang anda memarkir di sini. Tapi jangan diparkir di atas pedestrian. Kali ini hanya kami peringatkan. Jika besok masih diparkir di atas pedestrian akan kami lakukan penindakan," ujar Komandan Regu Tim Odong-Odong, Marjito kepada juru parkir.
Bahkan, Tim Odong-Odong sempat mengangkat beberapa sepeda motor yang diparkir di atas pedestrian untuk dipindahkan di badan jalan.
Sementara Kasatpol PP Surabaya, Irvan Widyanto mengaku penertiban pedestrian terkait dengan penerapan Perda No 2 Tahun 2014 Kota Surabaya tentang ketertiban dan ketentraman umum.
"Fungsi utama pedestrian adalah untuk pejalan kaki bukan untuk lain. Yang kami lakukan adalah penertiban rutin yang terus kami lakukan," ujar Irvan.
(ze/fat)
