Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim Dewi J Putriani mengatakan, kajian dilakukan tim untuk mengetahui kondisi bawah permukaan setelah terjadinya semburan lumpur di kawasan lokasi pusat semburan.
Pihaknya juga ingin mengetahui respon masyarakat terkait dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas di area sekitar lokasi pusat semburan.
"Selain itu, kami juga ingin mengetahui luasan area terdampak berupa penuruna tanah akibat semburan lumpur," kata Dewi, Selasa (19/1/2016).
Ia menerangkan lingkup kajian teknis yang akan dilakukan oleh tim. Diantaranya dengan menggunakan pendekatan geologi, geofisika hingga geodesi untuk mengetahui kondisi di bawah dan atas permukaan tanah.
Sedangkan untuk kajian sosial ekonomi, tim akan melakukan survey mengenai respon dari masyarakat terhadap kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas.
Serta kerentanan sosial ekonomi penduduk sekitar, terutama di wilayahn Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.
"Jangka waktu pelaksanaan kajian selama tiga bulan mulai 18 Januari ini," tuturnya sambil menambahkan, kajian yang dilakukan tim, juga meminta adanya dukungan penyediaan data yang akan disuplai oleh pihak-pihak terkait seperti Pemkab Sidoarjo, SKK Migas wilayah Jabamanusa, BPLS dan PT Lapindo Brantas Inc.
Dinas ESDM sudah menunjuk Dr Amin Widodo sebagai Ketua Tim kajian aspek teknis, sosial dan ekonomi kegiatan pengeboran PT Lapindo Brantas Inc.
"Kajian ini dilakukan oleh tim dari Pusat studi kebencanaan dan perubahan iklim ITS. Anggaran kajian ini diambilkan dana dari Pemprov Jatim," tandasnya.
(roi/fat)











































