Mereka yakni Supriyono (35) warga Jalan Semeru RT 1 RW 2 Kelurahan Sukorejo dan Zaenal Abidin (32) warga Dusun Pandanarum RT 1 RW 3 Kecamatan Sutojayan.
Menurut pengakuan Eni, istri Zaenal, suaminya pamit pergi memancing sekitar pukul 09.00 wib. Meski sudah diperingatkan agar tidak berangkat, namun Zaenal beralasan sudah janjian memancing bersama 5 temannya.
Saat asyik memancing, sekitar pukul 12.30 wib tiba-tiba turun hujan disertai petir. Mereka lantas mencari tempat aman untuk berteduh.
Karena yang terdekat hanyalah sadranan atau cungkup (makam) Mbah Setro yang terkenal angker, mereka berteduh di dalam cungkup beratap genting berukuran 2x3 meter tepat di bawah pohon beringin.
Tak disangka, petir menyambar Supriyono dan Zaenal yang posisinya berdekatan dan paling pinggir. Meski kondisi fisik tidak terbakar, namun mereka berdua langsung meninggal di tempat kejadian.
Kapolsek Lodoyo Timur, AKP Sukadi membenarkan hperistiwa ini ini.
"Menunggu hujan reda, ke 4 temannya mengangkat 2 jenazah ke tepi Jalan Raya Gondanglegi lalu membawanya ke RS Aulia ini," kata kapolsek, Senin (18/1/2016).
Karena pihak keluarga menolak untuk diautopsi, kedua jenazah langsung dibawa pulang untuk dimakamkan. (fat/fat)











































