PNS Gabung Gafatar Terancam Dipecat

PNS Gabung Gafatar Terancam Dipecat

Yakub Mulyono - detikNews
Sabtu, 16 Jan 2016 14:38 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jember - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, memastikan pihaknya akan memberi sanksi tegas kepada Faradina Ilma, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkot Surabaya, yang diduga bergabung dengan Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Sanksi itu akan diberikan kepada Faradina, warga Kecamatan Tugu, Kota Semarang, karena sudah lama tidak masuk kerja. Bahkan, Faradina terancam dipecat dari pekerjaannya sebagai PNS.

"Kalau memang betul, kita akan berikan sanksi tegas," kata Gus Ipul, usai menghadiri pelantikan Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) di Aula Telkom Jember, Sabtu (16/01/2016).

Diapun sangat menyayangkan atas kejadian itu. Menurutnya, saat ini jutaan orang berebut ingin jadi PNS. "Malah de'ne gak tahu mlebu (dia tidak pernah masuk), pasti kita berhentikan, kalau betul itu meninggalkan tugas sekian lama," tegas Gus Ipul.

Karena itu, pihaknya saat ini masih memastikan kebenaran informasi tersebut. "Jika informasi itu benar, kita pastikan akan memberkan sanksi tegas. Namun kebenaran informasi itu masih kita selidiki, berapa lama dia bolos," tegasnya lagi.

Sejumlah media memberitakan, bahwa oknum PNS bernama Faradina diduga diajak seorang lelaki yang dikenalnya lewat media sosial Facebook untuk mengikuti kegiatan Gafatar. Hilangnya Faradina, dilaporkan teman kosnya ke Polsek Jambangan, Surabaya, beberapa waktu yang lalu.

Sementara pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan berhati-hati, terutama terhadap seseorang yang baru dikenal.

"Saya memastikan bahwa Gafatar tidak terdaftar di Pemprov Jawa Timur. Hati-hati dan jangan mudah percaya, sama orang yang tidak ngerti agama, lalu dijadikan guru, jadi salah semua," ungkapnya.

Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap warganya yang diduga kuat ikut dalam organisasi Gafatar. Sejauh ini, belum diketahui berapa banyak warga Jawa Timur yang ikut organisasi tersebut. "Sedang kita data," tegas Gus Ipul.

Namun berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, sudah ada beberapa warga Surabaya yang diduga ikut bergabung dengan Gafatar. "Sejauh ini untuk kabupaten atau kota lain masih belum ada laporan (Warga yang diduga ikut Gafatar). Baru di Surabaya," ungkapnya lagi.


(fat/fat)
Berita Terkait