Mereka adalah Katumi (49) sang ibu, Ganif (30) anak pertama, beserta istri dan anaknya dan Imam Sabta Maulana (19), anak ketiga Katumi yang pergi ke Kalimantan sejak Oktober 2015 lalu.
Hal ini terungkap saat Minghaj Maytigor (20), anak kedua Katumi yang tidak ikut serta dalam Gafatar mendapat kabar dari teman adiknya melalui SMS bahwa Ganif ingin pulang kampung. Namun tak dapat berbuat apa-apa karena tak memiliki biaya untuk pulang ke Kediri.
"Saya tahunya dari teman adik saya, Imam, kalau adik saya tidak kerasan di sana tidak bisa pulang. Karena tidak punya biaya untuk pulang," kata Minghaj kepada wartawan, Kamis (14/1/2016).
Menurut Minghaj, ibu, kakak beserta istri dan anak serta adiknya bergabung dengan Gafatar sejak 2011 silam. Namun saat Minghaj diajak ikut serta bergabung dirinya merasa ada kejanggalan dalam organisasi tersebut. Seperti diminta berjanji dan mengucap sumpah sebelum bergabung.
"Saya tidak suka dan tidak cocok dengan modelnya, pokoknya aneh tapi ibu kakak dan adik saya malah bergabung," imbuh pria yang kini tinggal di rumah berukuran sempit di pasar loak Kabupaten Kediri bersama anak dan istrinya. Dia pun berharap seluruh keluarganya bisa berkumpul kembali.
Dari informasi di lapangan, tidak hanya empat warga Kabupaten Kediri yang bergabung dengan Gafatar. Sebab ada kantor perwakli gafatar di Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. (fat/fat)