Polisi Temukan Dokumen Gafatar di Rumah Kontrakan Su'udi

Polisi Temukan Dokumen Gafatar di Rumah Kontrakan Su'udi

Eko Sudjarwo - detikNews
Rabu, 13 Jan 2016 16:40 WIB
Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Polisi segera melakukan olah TKP rumah kontrakan, Su'udi di Dusun Keset, Desa Sidorejo, Kecamatan Deket. Hal itu dilakukan setelah adiknya melaporkan ke Mapolres Lamongan terkait keluarganya yang hilang sejak November 2015.

Teka-teki hilangnya seorang pendidik bersama seluruh anggota keluarganya inipun sedikit terkuak. Sang guru bersama keluarganya menghilang bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Su'udi diketahui mengontrak rumah tersebut setelah menjual rumahnya di kawasan GKB Gresik. Su'udi, guru SMAN 1 Karangbinangun dan diduga bergabung dengan gafatar bersama 6 anggota keluargnya.

Saat olah TKP, polisi menemukan sejumlah dokumen terkait keberadaan Gafatar. Anggota unit II reskrim Polres Lamongan juga menemukan 2 proposal tentang Gafatar dan buku panduan bimbingan kegiatan kelompok 3 - 7 tahun. Polisi juga menemukan beberapa lembaran buku panduan bimbingan kegiatan, beberapa buku lain serta ID Card Gafatar atas nama Habib.

Kanit II Pidana Tertentu (Piter) Reskrim, Iptu Kusen mengatakan dengan penemuan sejumlah barang bukti dokumen Gafatar, dugaannya mengarah jika hilangnya Su'udi bersama istri dan anak-anaknya karena bergabung dengan Gafatar.

Untuk itu, polisi akan melacak keberadaan Su'udi bersama keluarganya, sekaligus melacak keberadaan orang-orang yang telah merekrut Su'udi. "Ya mengarah setelah kita temukan (Barang bukti) ini," katanya.

Sementara istri Ketua RT 3 RW 5 Dusun Keset, tempat Su'udi terakhir tinggal, Lani mengaku Su'udi dan keluarganya sangat tertutup. Baik suami maupun istri dan anak-anaknya, terang Lani, banyak tinggal di dalam rumah.

"Tidak banyak keluar, mereka hanya keluar kalau sedang belanja ke pasar saja," terang Lani yang rumahnya bersebelahan dengan kontrakan Su'udi.

Saat meninggalkan rumah, keluarga ini memang sempat pamit ke rumah Lani. Saat itu, Su'udi mengaku hendak kerja ke Samarinda. Ia mengaku hendak mengikuti keberhasilan temannya di bidang perkebunan kelapa sawit. Lani maupun suaminya, Parto tidak pernah curiga apapun terhadap pengontrak rumah.

"Yang saya tahu, keluarga ini tertutup terhadap tetangga maupun warga lainnya. Bahkan anak-anaknya tidak ada yang di sekolahkan," tutur Lani. (fat/fat)
Berita Terkait