Laptop yang dibawa kabur tersebut ada di ruang laboratorium influenza. Meski yang dicuri hanya laptop, namun kerugian yang dirasakan sungguh sangat besar, melebihi nilai mata uang.
"Laptop itu milik tiga profesor yang tengah melakukan riset penyakit infeksi dan virus. Satu diantara profesor itu adalah peneliti asal Jepang," ujar Rektor Unair Prof Muhammad Nasih, Kamis (7/1/2016).
Profesor asal Jepang tersebut adalah Profesor Shimizu. Sudah empat tahun Shimizu bekerjsama dengan Unair guna mengembangkan riset virus influenza. Satu temuan pentingnya adalah virus Avian Influenza pada unggas dan influenza pada manusia. Shimizu dan tim nya juga melakukan penelitian virus hepatitis.
"Itulah sebabnya kerugian ini sangat besar karena ini adalah hasil riset bertahun-tahun, yang jauh lebih mahal daripada laptop paling mahal," kata Nasih.
Nasih sendiri menaruh curiga pada kasus pencurian ini. Setidaknya ada dua faktor yang membuat kasus ini terasa aneh. Pertama, yang dicuri adalah laptop milik peneliti. Kedua, pelaku langsung masuk ke ruangan temapt laptop berada.
"Mengapa pelaku tidak memilih barang yang harganya lebih mahal, mikroskop misalnya, yang harganya ratusan juta rupiah. Dan lagi, tidak ada barang lain yang rusak," lanjut Nasih.
Sebenarnya ruangan laboratorium tersebut dilengkapi cctv. Sayangnya gerak-gerik pelaku tidak berhasil terekam cctv.
Kanit Reskrim Polsek Mulyorejo AKP Nanang Effendi mengatakan jika pencurian itu dilakukan pada Selasa (5/1/2016) malam. Nanang mengaku belum melakukan pemanggilan para saksi karena kasus ini belum dilaporkan secara resmi.
"Kamimenunggu laporan resmi sehingga bisa dijadwalkan pemanggilan saksi untuk berita acara pemeriksaan," ujar Nanang.
Nanang menambahkan, menurut keterangan sementara dari salah seorang penjaga, Surip, ada seseorang yang datang ke lokasi sekitar pukul 21.00 WIB. Orang asing tersebut mengaku disuruh oleh Yadi, salah seorang petugas laboratorium, untuk mengambil barang di laboratorium.
"Menurut keterangan saksi, pelaku menggunakan motor," kata Nanang.
Karena disuruh oleh oranyang dikenalnya, Surip pun mengizinkannya masuk. Tak lama kemudian, orang itu keluar lagi dengan alasan hendak ke UGD RS Pendidikan Unair.
"Kami masih menyelidiki kasus ini," tandas Nanang. (fat/iwd)