Hal ini diungkapkan Anzai Toshiya, perwakilan Kepolisian Jepang yang datang ke Indonesia untuk menjadi tim verifikasi bersama tim Mabes Polri dalam Lomba Polisi Masyarakat (Polmas), Kamis (7/1/2016).
"Kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja FKPM patut diacungi jempol. Masyarakat sepenuhnya percaya dengan Polmas, jadi ada penanggulangan yang dilakukan sendiri oleh Polmas, sehingga tidak perlu kekepolisian," ujarnya.
Sementara Ketua FKPM Wisma Kedung Asem Indah, Seno Supriyanto mengungkapkan yang membuat FKPM bisa bertahan hingga 10 tahun lamanya adalah dukungan dari warga. Setiap kegiatan, selalu diadakan evaluasi. Selain itu, para anggota FKPM juga secara rutin mengikuti tutorial dari kepolisian melalui Babinkantibnas.
"FKPM Wisma Kedung Asem memenangkan lomba cipta kampung aman dua kali berturut-turut. Kami mengatasi mulai dari konflik antar warga hingga masalah debt collector yang memaksa mengambil mobil milik warga. Penyeraham rekam jejak FKPM RW 05 sejak 2006 juga diserahkan sebagai penilaian," ungkap Seno.
Kota Surabaya sendiri mengirim dua perwakilan Polmas dalam lomba yang digelar atas kerjasama dua kepolisian, Mabes Polri dan Kepolisian Jepang. Lomba Polmas sendiri diikuti 12 Kepolisian Daerah (Polda) di Indonesia. (ze/fat)