Sang anak yang masih duduk di kelas 3 smp ini tiba-tiba mendapat surat kuasa dari pihak sekolah untuk wali murid. Isa Mahdi sendiri mengaku terkejut dengan hal ini, tak lama setelah menerima surat, Isa langsung mengecek ke sekolah anaknya.Ternyata setelah diperiksa, semua siswa di sekolah negeri di Kecamatan Puger ini mendapat BSM tanpa seleksi.
"Saya belum puas, saya cek ke sekolah negeri yang lain, ternyata hasilnya sama, semua siswa menerima dan tidak tepat sasaran. Masak saya anggota Komisi D (Bidang pendidikan dan sosial) DPRD Jember malah dapat BSM ? Ini kan lucu," jelas politikus Partai Hanura ini, Rabu (6/1/2015).
Isa Mahdi menambahkan, bantuan tersebut harus tepat sasaran. Jika tidak, maka akan merugikan masyarakat miskin yang seharusnya mendapatkan uluran tangan dari pemerintah itu.
"Menurut saya, sekolah di tengah kota seharusnya tidak perlu (dapat BSM), karena 80 persen orang tua siswa mampu. Jadi yang sangat butuh itu sekolah swasta yang ada di kecamatan pinggiran," jelasnya.
Isa menyebutkan, ada salah satu sekolah swasta di Jember bagian selatan, dari total sebanyak 300 siswa, yang mendapat BSM hanya 21 siswa. "Padahal rata-rata orang tua siswa hanya buruh tani," ucapnya.
Dana BSM diperuntukkan bagi siswa yang berada di kelas 1 SMP. Nilainya sebesar Rp 375 ribu per tahun. Sedangkan untuk kelas 2 dan kelas 3 SMP sebesar Rp 750 ribu per tahun. (fat/fat)