Informasi yang dihimpun di lokasi, ratusan personel gabungan ini dibagi di beberapa titik. Tiap pertigaan atau perempatan jalan akses yang menuju titik pengurukan dijaga ketat. Bahkan di pinggir jalan juga ada satu unit kendaraan Water Canon.
"Hari ini kami melakukan kegiatan pengamanan anggota yang kami siapkan sebanyak 504 personel gabungan terdiri dari 374 dari jajaran Polres Sidoarjo dibantu 100 personel Brimob Polda Jatim, serta 30 personel dari TNI," kata Kabag Ops Polres Sidoarjo Kompol Edy Santoso, di lokasi pengurukan, Rabu (6/1/2016).
Pengamanan ini, jelas kabag ops, hanya mengantisipasi. "Jangan diartikan terlalu over dalam penjagaan, sampai saat ini belum ada penolakan dari warga sekitar, karena sebelumnya kami telah melakukan pendekatan ke warga sekitar," imbuhnya.
Sementara salah satu warga Kaliwungu Desa Banjarasri Kholidun (42) mengaku hari ini warga sekitar lokasi pengeboran TA I tidak akan berunjuk rasa. Sebab hari ini hanya pengurukan saja, sebelumnya juga sudah disosialisasikan terkait pengurukan ini.
"Tapi bila pihak PT Lapindo akan melakukan pengeboran lagi kami akan pikir-pikir. Karena kami sudah trauma dengan munculnya semburan lumpur yang ada di Porong," jelas Kholidun di lokasi pengurukan.
Sementara salah satu warga yang tidak mau disebut namanya mengatakan, jika Lapindo akan melakukan pengeboran lagi di lokasi TA I, dirinya tidak setuju.
"Saya tidak setuju karena takut nanti akan terjadi semburan lumpur, apalagi lokasi TA I ini berdekatan dengan pemukiman warga. Jaraknya kurang lebih hanya 200 meter dari pemukiman warga mas," tambahnya.
Sementara di lokasi pengurukan, Public Relation Manager Lapindo Brantas Inc Arief Setyo Widodo menjelaskan, hari ini Lapindo melakukan kegiatan Drill Site Preparation (DSP). Yakni melakukan pengurukan dan pemadatan tanah untuk kegiatan awal pengeboran sumur.
"Kegiatan ini dilakukan di Desa Banjar Asri Kecamatan Tangguangin Sidoarjo, ujarnya.
Untuk kegiatan ini pihak Lapindo sudah melakukan prosedur yang berlaku. Sebelumnya sudah melakukan sosialisasi ke warga sekitar di pengeboran TA I, dan warga sekitar juga sudah sepakat dengan adanya kegiatan ini.
"Selain itu kami juga telah memberikan kompensasi ke tiga RT yang terdekat dengan lokasi pengeboran dalam bentuk paket sembako," tegasnya.
Arief menambahkan kegiatan yang dilakukan oleh Lapindo adalah komitmen perusahaan kepada negara untuk bisa memproduksi minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sidoarjo.
"Setelah dilakukan pengurukan ini, kami pada awal bulan Maret 2016 akan melakukan pengeboran untuk mendapatkan gas," tandasnya.
(fat/fat)











































