Untuk menyaksikan keindahan sunrise, wisatawan kebanyakan memilih lokasi atau spot di Bukit Penanjakan, Tosari, Pasuruan. Bukit Penanjakan ini memang menjadi spot terbaik untuk menyaksikan keindahan panorama Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini di saat sunrise.
Tidak begitu melimpahnya wisatawan ini otomatis berdampak melambatnya denyut ekonomi warga sekitar. Warung-warung pedagang juga banyak yang sepi. Para tukang ojek dan penjual bunga serta fotografer on the spot juga hanya duduk-duduk menanti rezeki.
"Jauh beda sama tahun lalu, sepi banget," kata M Adib, salah satu pengunjung asal Pasuruan, Jumat (1/1/2015) pagi.
Terkikisnya pengunjung tahun baru berefek domino pada sepinya penyewa kendaraan Jeep maupun penginapan. "Biasanya kamar-kamar sudah terpesan. Tapi ini masih," kata Sudrajat, resepsioneis Bromo Cottages.
Kondisi ini bertolak belakang dengan tahun-tahun sebelumnya saat kondisi normal dimana pengunjung saat malam pergantian tahun bisa mencapai ribuan wisatawan yang datang dari berbagai kota di Tanah Air.
"Di Penanjakan Tosari sekitar seratus orang, sementara di Cemoro Lawang juga sama. Padahal tahun-tahun lalu bisa mencapai 5.000 pengunjung," kata Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari.
Bukit Penanjakan, Bukit Kingkong, Bukit Cinta di Tosari hingga Puncak Cemoro Lawang, Sukapura, penuh sesak pengunjung ketika Gunung Bromo tidak batuk.
Gunung Bromo masih menyemburkan abu dan asap pekat. Abu yang disemburkan dari kawah itu terbawa angin sesuai arah mata angin.
Dari balik semburan abu itu, wisatawan sedikit terhibur dengan keindahan langit yang merona merah sesaat matahari terbit dari balik pegunungan yang pemandangannya eksotis ini.
Seorang wisatawan asal Yogyakarta yang datang bersama 3 rekannya, Antok, mengaku kedatangannya untuk menyaksikan sunrise di saat Bromo tidak 'sehat'. "Saya ingin melihat langsung sunrise disaat erupsi Bromo. Justru bagi saya ini eksotisnya," katanya.
Bagi Antok, status Siaga tidak menyurutkan keinginannya untuk piknik ke gunung yang keindahannya tidak pernah membosankan itu. "Tetap indah kok, dan kami senang bisa menyaksikan matahari terbit di awal tahun 2016 ini," jelasnya.
(ugik/ugik)