Ribuan hama ulat berwarna hitam kecokelatan ini mewabah dan menyerang beberapa kecamatan yang ada di kawasan Lamongan, Selasa (29/12/2015). Ulat jenis ini berasal dari pohon yang berjajar di sepanjang jalan.
Seperti di Kecamatan Turi Solokuro, Laren dan Ngimbang dan daerah lainnya. Warga resah karena khawatir ulat daun jati ini akan masuk ke pemukiman mereka. Sementara akibat termakan ulat, daun jati ini pun ludes dan terlihat merangas.
Ulat daun jati berwarna hitam yang sering bergelantungan hingga ke jalan, dianggap mengganggu pengguna jalan. Pasalnya, ulat-ulat tersebut seringkali menempel di baju maupun kendaraan warga. Bahkan, tak jarang pengendara kendaraan bermotor terjatuh karena menghindari ulat-lat yang bergelantungan.
Hartono, seorang warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Turi yang desanya juga sedang mewabah ulat daun jati mengaku ulat daun jati ini sudah mewabah lebih kurang seminggu. Menurut Hartono, ulat-ulat ini baru tahun ini mewabah karena tahun sebelumnya tidak ada kejadian seperti ini.
"Tahun lalu memang ada tapi tidak sebanyak sekarang dan tidak mengganggu seperti saat ini," katanya.
Dia mengungkapkan, dugaan warga, ulat-ulat daun jati ini mewabah karena kemarau panjang yang melanda Lamongan sehingga ulat-ulat berkembang biak pada awal musim hujan. Dalam sehari, aku Hartono, ribuan ulat jati ini bisa menghabiskan semua daun yang ada di satu pohon.
"Ulat daun jati ini sudah tersebut menghabiskan pohon jati dan kini mulai merember ke pohon lain seperti trembesi," sambungnya.
Sementara, warga desa lainnya seperti Desa Tambakploso dan Desa Balun, Kecamatan Turi yang mengalami nasib sama, juga mengaku kewalahan. Mereka mengaku baru tahun ini saja ada wabah ulat daun jati yang meresahkan. "Kebetulan pohon jati dan ulat-ulat ini dekat pemukiman sehingga kami khawatir ulat-ulat ini akan berganti menyerang di pemukiman," ungkap Rokim, Sekdes Balun. (fat/fat)