Informasi yang dihimpun, para pendaki SMKN 1 Blitar berjumlah 22 orang dan 3 orang dari komunitas PA. Mereka melakukan pendakian dari arah wisata Air Terjun Dholo, sejak Kamis (24/12/2015).
Menurut Ny Tri, pemilik warung lokasi, yang menjadi tempat penitipan sepeda para pendaki membenarkan jika mereka naik melalui Gunung Wilis dan finish di daerah Penampihan Kabupaten Tulungagung.
"Memang mereka naik dari sini, tapi katanya finish di daerah Tulungagung, dan sekarang ada yang sakit. Jadi terpaksa balik lagi kesini," kata Ny Tri di lokasi.
Hal senada juga diutarakan oleh Harry Wahyu, Plt Ketua Satlak BNPb Kabupaten Kediri, rombongan pendaki yang yang diketahui berasal dari Kota Blitar gabungan dari siswa SMK dan komunitas tersebut tidak izin ke pihak yang berwenang. Mulai dari Polsek Mojo, Koramil, Polhut dan desa setempat.
Sedangkan dari 25 pendaki, 17 diantaranya selamat sampai di Tulungagung. 8 Orang lainnya terpaksa kembali ke titik start karena 1 orang sakit Hernia, sehingga harus dievakuasi dengan tandu.
"Jadi setelah kami cek, rombongan ini tak berizin, lalu kami dapat laporan jika salah satu rekan mereka sakit dan terpaksa dievakuasi dengan tandu oleh rekan mereka sendiri," jelas Hery kepada detikcom di lokasi evakuasi.
Sekitar pukul 13.00 wib, sejumlah pendaki dan korban yang menderita sakit berhasil turun dan dievakuasi, dibantu warga.
"Kami sudah izin mas, meskipun saya tidak tahu izin ke siapa, kami mau berlibur, nembus Wilis. Ttapi ada yang kondisi sakit jadi kami bantu turun," kata Satriya, salah seorang kordinator pendakian.
Selama libur panjang natal dan tahun baru, wisata alam Air Terjun Dholo banyak dikunjungi wisatawan, baik pecinta alam untuk mendaki, maupun sekedar menikmati air terjun.
(fat/fat)