Anak Tangga Menuju Puncak Gunung Bromo itu Tak Lagi Berwarna Kuning

Anak Tangga Menuju Puncak Gunung Bromo itu Tak Lagi Berwarna Kuning

Budi Sugiharto - detikNews
Kamis, 17 Des 2015 00:16 WIB
Pagar anak tangga menuju puncak Gunung Bromo berselimut abu/Foto: Budi Sugiharto
Probolinggo - Status Gunung Bromo di Jawa Timur masih 'Siaga'. Semburan abu dari kawah Bromo itu menyelimuti anak tangga yang menjadi jalur wusatawan menuju puncak.

Wisatawan asing masih berkunjung ke Gunung Bromo/Budi Sugiharto
Sejak penerapan status Siaga atau level III pada 4 Desember itu, wisatawan maupun warga tidak diperbolehkan turun ke lautan pasir atau radius 2,5 Km dari kawah aktif Gunung Bromo.

Hujan abu yang terjadi beberapa hari ini membuat anak tangga yang menuju puncak Gunung Bromo nyaris tidak terlihat. Pagar anak tangga yang awalnya bercat warna kuning itu kini berselimut abu.

Pura Agung Poten Luhur / Foto: Budi Sugiharto
Demikian pula dengan bangunan Pura Agung Poten Luhur. Dari pengamatan detikcom, pura yang berada di lautan pasir itu terlihat sunyi dan juga berselimut abu.

Tanaman yang tumbuh dan bangunan pura kebanggaan warga Suku Tengger itu juga berselimut abu. Di lautan pasir atau kaldera juga sunyi senyap, tak terlihat aktivitas warga akibat adanya larangan turun ke lautan pasir itu.

Foto: Budi Sugiharto
Padahal, lautan pasir itu selalu terlihat ramai bila Bromo dalam situasi normal. Jika Bromo tidak sedang batuk, hilir mudik kendaraan hardtop maupun warga yang berkuda lalu lalang. Kini, Bromo sunyi senyap.

"Jumlah wisatawan turun, kalaupun ada wisatawa itupun cuma bisa melihat Bromo dari Dusun Cemoro Lawang," kata Joni, warga Tengger yang tinggal di Desa Ngadisari, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Rabu (16/12/2015) ini.

Foto: Budi Sugiharto
Joni yang menggantungkan nafkahnya sebagai tukang ojek di Cemoro Lawang ini berharap wisatawan pada malam tahun baru akan banyak yang berwisata di Gunung Bromo.

"Mudah-mudahan ramai wisatawan di malam tahun baru nanti, bagaimanapun Bromo tetap eksotis di saat sedang meletus," katanya.

Joni juga berharap agar kondisi Gunung Bromo ini tidak menjadikan wisatawan takut berwisata. Media juga diimbau membantu menyampaikan informasi yang sebenar-benarnya dan tidak justru membuat wisatawan takut untuk berkunjung ke Bromo.

Ahmad Subhan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pantau Gunung Bromo meminta masyarakat tidak terpancing isu-isu menyesatkan tentang erupsi Gunung Bromo.

"Masyarakat di sekitar Gunung Bromo diharap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Bromo, dan tetap menjaga kewaspadaan terhadap kejadian erupsi yang menerus," pesannya.

Foto: Budi Sugiharto
Saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi denganĀ  Pemerintah Provinsi Jawa Timur (BPBD) dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo/BPBD, dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tentang aktivitas Gunung Bromo.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang selalu memantau perkembangan gunung yang memiliki sejuta keindahan itu akan mengunjungi pos pantau dan warga sekitar Gunung Bromo pada Jumat (18/12/2015). Rencananya Saifullah Yusuf atau Gus Ipul akan menengok kegiatan belajar di salah satu SD di Kecamatan Sukapura.

"Saya ingin memastikan kesiapan tanggap darurat bencana di sana," katanya.

(ugik/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.