Mayat perempuan yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan seorang pencari madu di Jurang Kutukan Sendi, Desa/Kecamatan Pacet, Jumat (27/11). Mayat sudah membusuk di jurang dengan kedalaman sekitar 25 meter dari jalan.
Sebagaimana yang selalu terjadi setiap akhir tahun. Wilayah Kecamatan Pacet dan Trawas dengan topografi jurang dan hutan menjadi lokasi favorit untuk membuang mayat korban pembunuhan. Para pelaku ingin menghilangkan jejak kejahatannya dengan lebih dulu mengambil kartu identitas korban.
Berikut catatan detikcom mengenai kasus pembuangan mayat di Pacet, Minggu (6/12/2015). Pada Desember 2014, mayat sesosok mayat pria tanpa busana ditemukan di bawah Jembatan Watu Ombo, Pacet. Mayat tersebut ternyata seorang pengusaha keramik, Budi Hartono Tamadjaja (45).
Pria asal Perum Galaxi Bumi Permai L-4 nomor 11, Surabaya tewas dibunuh oleh rekan bisnisnya dengan motif hutang piutang. Setelah diculik dan dibunuh di Surabaya, jasad korban dibuang ke Pacet.
Pada November 2013, mahasiswi Fakultas Tata Busana Unipa Adibuana Surabaya, Fita Fitria Dewi dibunuh oleh teman kuliahnya di sebuah villa di Tretes, Pasuruan. Mayat korban dibuang pelaku di hutan tepi jalan Desa Claket, Kecamatan Pacet.
Sementara pada November 2012, sales Daihatsu, Ellen Carolina (25) juga dibuang dalam kondisi tak bernyawa di gang buntu Dusun Slepi, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas. Korban ternyata dihabisi oleh pelaku di Surabaya dengan motif untuk merampas hartanya.
"Memang lokasi Pacet dan Trawas yang jurang-jurang memungkinkan untuk pembuangan mayat," ujar Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Budi Santoso. (iwd/iwd)