Indahnya Pasar Apung di Sungai Kalimas Surabaya

Indahnya Pasar Apung di Sungai Kalimas Surabaya

Rois Jajeli - detikNews
Minggu, 22 Nov 2015 08:08 WIB
Foto: Rois Jajeli
Surabaya - Suasana di Sungai Kali Mas Surabaya, Sabtu (21/11/2016) malam nampak berbeda dengan sebelumnya. Sungai yang biasanya sepi berubah ramai karena adanya 'pasar apung'.

Sebanyak 10 perahu nelayan mengapung di Sungai Kali Mas dekat monkasel. Aktivitas jual beli penjual dan pembeli jajanan pasar mewarnai indahnya Kali Mas.

Para pedagang menjual jajanan pasar seperti semanggi, es dawet, sosis dan makanan lain di atas perahu. Sedangkan konsumen membeli dari atas, memakan makanan yang dibelinya sambil menikmati suasan di monkasel.

Acara tersebut merupakan bagian dari Surabaya festival yang digelar mahasiswa-mahasiswi Universitas Ciputra, Surabaya, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.

"Konsep ini ('pasar apung') dari anak-anak kampus entreprenuer Universitas Ciputra. Sebagai calon entreprenuer harus bisa memaksimalkan di segala bidang, termasuk pariwisata. Ini adalah bagian dari metode pembelajaran active learning. Terutama diaplikasikan pada pengelolaan event oleh mahasiswa sendiri melalui Surabaya Festival 2015," ujar Public Relation Universitas Ciputra Erlita D Tantri di sela acara Surabaya Festival 2015 di monkasel Surabaya, Sabtu (21/11/2015).
Ia mengatakan, Sungai Kali Mas merupakan aset luar biasa Kota Surabaya yang belum terekploitasi dengan bagus.

"Ini contoh kecil (pasar apung). Kalau diseriusi ini keren, bisa kembangkan perekonomian dan termasuk pariwisata," terangngnya.

Bagi masyarakat yang ingin mencicipi makanan yang ditawarkan harus membeli kupon yang disediakan oleh panitia sebagai alat tukarnya.

"Hasil tiket akan disumbangkan ke yayasan veteran, penyandang kanker dan buta," jelasnya.

Kegiatan pasar apung di Surabaya Festival ini dinilai mahasiswa dapat menamba ilmu dan pengalaman. Mereka bisa belajar untuk menawarkan produk, sekaligus bekerjasama.

Surabaya festival adalah proyek bersama bagi 1000 mahasiswa semester I angkatan 2015 Universitas Ciputra. Mereka diharapkan di aktivitas aplikasi ini dapat menambah pengalaman yang menarik bagi mahasiswa dibanding sekedar belajar di kelas.

"Selain itu, diharapkan akan mempunyai manfaat lebih besar untuk kota Surabaya," paparnya.
"Seru sekali, karena ini baru pertama kali," ujar Bima mahasiswa semester I Universitas Ciputra.

"Hikmahnya banyak, diantaranya juga bagaimana kita dapat bekerjasama sesama perahu. Susah berjualan di perahu, karena perahunya goyang-goyang," terangnya.

Penjual makanan di perahu ini juga melibatkan masyarakat. Panitia (dari mahasiswa) mencari sendiri dengan mempertimbangkan jenis makanan yang disukai anak muda serta harga yang terjangkau.

Tenan yang bersedia ikut ini adalah penjual yang ingin mencoba hal baru, karena belum pernah ada di Surabaya pasar apung. Sedangkan tenan yang tidak mau berjualan, karena takut tercebut di sungai.

"Menyenangkan. Baru pertama kali saya berjualan di perahu," kata Rilna, pedagang sosis warga Kali Lontar, Sambikerep, Surabaya.

Ia mengaku senang ikut andil di kegiatan pasar apung. Apalagi, para mahasiswa yang membantunya dinilai ramah.

"Senang bisa berjualan di sini. Anaknya (mahasiswa) ramah-ramah dan benar-benar mau membantu. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa rutin dan lebih besar lagi," jelasnya. (roi/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.