Para pendaki asal Jamber dan Tangerang berinisiatif untuk kembali bermalam di kawasan mata air dua, yang berjarak hanya sekitar 300 meter dari puncak Gunung Cemara Panjang yang memiiki ketinggian 2.217 mdpl.
Ke-7 pendaki itu terdiri dari 2 rombongan. Di antaranya, 4 pendaki asal Jember. Masing-masing bernama Vijay Ensas Akhlaqul K, Jared Yehezkiel, Nizar Zulkifli, dan Rizaldi Adisty Pamungkas. Sedangkan tiga pendaki lainnya berasal dari Tangerang. Mareka adalah Hilmi Ahmad Kamal, Muhammad Farhan, dan Muhammad Abdul Pani.
"Mereka datang hampir bersamaan pada Jumat (23/10) lalu, lalu mereka bermalam di sini. Baru Sabtu (24/10) jam 05.00 pagi mereka berangkat bersama memulai pendakian," kata Susiono, Kepala Resort Wilayah 23 Gunung Argopuro, di kantornya di Desa Baderan Kecamatan Sumbermalang, Selasa (27/10/2015).
Kepala Operasional Basarnas Surabaya, Hadi Adi P mengatakan, jika Jumat (23/10) pagi, 3 orang pendaki asal Tangerang itu masih sempat singgah ke kantor Basarnas Surabaya. Ketiganya sempat berkoordinasi untuk rencana pendakian ke kawasan pegunungan Argopuro. Karena situasi dirasa aman, pendakian terus dilakukan oleh ketiga pendaki asal Tangerang tersebut. Mereka bergabung dengan empat pendaki lain asal Jember, pada Sabtu (24/10) pagi.
"Sekarang mereka semua sudah ditemukan dalam kondisi selamat. Bahkan berencana bermalam lagi karena situasi memang aman. Kabar kebakaran hutan itu ternyata tidak benar, karena sudah terjadi sebulan lalu," tandas Hari Adi P.
Hari Adi datang ke Posko BKSDA Baderan Kecamatan Sumbermalang bersama 10 personil SAR dari Basarnas Surabaya. Sebelumnya, juga ada 10 personil SAR Basarnas Jember dan 10 personil dari BPBD Situbondo. Mereka siap melakukan upaya evakuasi, jika para pendaki itu benar-benar terjebak kebakaran hutan.
"Karena para pendaki sudah ditemukan selamat dan situasi aman, kami berencana kembali ke Mako Basarnas Surabaya. Tapi kami tetap berkoordinasi dengan pihak di sini," pungkas Hari Adi. (bdh/bdh)