"Tahun ini, hingga bulan Oktober, ada lima hiu paus yang mati tersangkut jaring nelayan. Semuanya di bulan Oktober," kata Pengawas Perikanan Dinas Pertanian Surabaya Maftuhin kepada detikcom, Senin (26/10/2015).
Maftuhin mengatakan, ikan terbesar di dunia laut itu diduga terpisah dari rombongan, tersesat dan tersangkut jaring nelayan saat melakukan migrasi ke perairan Pasuruan dan Probolinggo. Tetapi juga ada kemungkinan ikan itu sedang mencari makan di Perairan Kenjeran.
"Ikan itu kan makanannya plankton, di Kenjeran sini mungkin banyak plankton nya," lanjut Maftuhin.
Ikan yang oleh orang Jawa disebut geger lintang itu, kata Maftuhin, biasanya dikubur. Namun sebelum dikubur, dua siripnya diambil terlebih dahulu.
"Dua sirip diambil untuk diteliti di Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSL)," tandas Maftuhin.
(iwd/fat)