Ini Kesaksian Mahasiswa UPN saat Terjadi Kebakaran di Penanggungan

Ini Kesaksian Mahasiswa UPN saat Terjadi Kebakaran di Penanggungan

Fatichatun Nadhiroh - detikNews
Senin, 26 Okt 2015 11:45 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto/File
Surabaya - Kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, salah satunya berawal dari Informasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mahapala) UPN yang sedang melakukan survei untuk pendidikan dan pelatihan (Diklat).

Sebanyak 15 orang melakukan survei, yang berangkat mulai Desa Sendang, Sabtu (24/10) pukul 09.00 WIB menuju ke Watu Kelir. Dari Watu Kelir menuju ke Sarang Klopo sekitar pukul 18.15 WIB. Namun belasan mahasiswa ini melihat kebakaran yang mengarah ke Punggungan, yang berjarak sekitar 100 meter.

Saat itu Mahapala UPN tidak terjebak kebakaran. Melainkan menginformasikan ke pihak Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Mojokerto dan diterima pihak BPBD. Saat itu pihaknya memberitahukan dengan sinyal lampu senter.

"Kami ber-15 tidak terjebak kebakaran. Justru saya spontan menghubungi melalui HT ke pihak RAPI Mojokerto dan diterima pihak BPBD," kata salah satu anggota Mahapala-472-Tirta Keraton, Yuniar Setyawan kepada detikcom saat dihubungi, Senin (26/10/2015).

Pihaknya, jelas dia, justru mengabarkan di titik mana kebakaran itu terjadi. Sebab pada saat itu angin sangat kencang dan api terus menjalar. Namun para mahasiswa ini tidak terpengaruh asap dan api.

"Kami tidak melanjutkan perjalanan dan memilih turun, dengan terus berkoordinasi melalui HT. Saat turun di Desa Kedungudi, seorang relawan menunggu di Candi Selokelir, namanya Bapak Hasim, sekitar pukul 20.30 WIB. Akhirnya kami dibantu menuju kendaraan kami. Besok paginya kami menuju Surabaya," tambah pria yang menginjak semester X.

Saat ditanya apakah akan melanjutkan kembali ke diklat di Gunung Penanggungan usai terjadi kebakaran, pihaknya masih berkoordinasi dengan rekan-rekannya. Sementara dikabarkan tidak melalui jalur umum pendakian, pihaknya melalui Desa Sendang untuk melakukan navigasi. (ugik/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.