Bangunan penyimpanan modern ini didirikan untuk mempercepat proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak. Rencananya, gudang ini akan dilengkapi dengan storage management System, yakni sebuah sistem penataan barang di dalam gudang yang berbasis Teknologi Informasi (IT).
"Pembangunan gudang utamanya untuk melebarkan apron (jarak dari bibir dermaga ke gudang), yang semula 13 meter kini menjadi 20 meter sehingga memudahkan jalannya proses bongkar muat barang di pelabuhan," kata Manajer Pelayanan Terminal Jamrud PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Edwardnul Djohar dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (13/10/2015).
Pria yang akrab dipanggil Ferry ini mengatakan, pelebaran tersebut akan memberikan tambahan ruang bagi alat-alat berat untuk melakukan aktifitas bongkar muat.
"Alat bongkar muat nantinya lebih mudah bermanuver," imbuhnya.
Hal sama juga akan dilakukan dengan gudang di Terminal Jamrud Utara, yaitu bekas gudang 101, yang saat ini dalam tahap pembongkaran. Rencananya gudang 101 yang semula mempunyai jarak apron terlalu menjorok yakni hanya 15 meter, rencananya akan diperlebar dengan jarak apronnya menjadi hingga 40 meter.
"Alat bongkar muat seperti Harbour Mobile Crane (HMC) yang membutuhkan space cukup luas tidak mengalami kendala ruang lagi, dan proses bongkar muat mejadi lebih mudah dan cepat," terangnya.
Perlu diketahui Gudang di Jamrud Selatan ini mempunyai luas ± 4.935 meter persegi. Rencananya akan digunakan untuk penumpukan barang-barang general cargo domestik. Sedangkan, luas gudang di Jamrud Utara mencapai ± 4.920 meter persegi dan nantinya akan diperuntukkan untuk barang-barang khusus general cargo internasional. Kedua gudang tersebut ditargetkan masing-masing selesai akhir tahun 2015.
Dengan storage management system sebagai kontrol pengawasan dan pengendalian barang, pemilik barang harus terlebih dahulu mengajukan permohonan penumpukan barang ke Pelindo III. Pelindo III kemudian akan memberikan nomor slot gudang kepada pemilik barang, sehingga semua barang yang ada di gudang akan tertata dan terpola. Sebelumnya, proses penumpukan proses penumpukan barang masih berdasarkan realisasi dimana ada tempat kosong dan dirasa layak di situ barang dapat disimpan.
"Kini kami ingin mengubah pola tersebut, kami ingin menata semua barang yang akan disimpan di gudang secara sistematis, tentunya melalui storage management system ini diharapkan pihak Pelindo III maupun pemilik barang dapat lebih mudah melakukan pengontrolan dan pengawasan terhadap barang-barang yang tersimpan di gudang", ujar pria berkacamata ini.
Kahumas Pelindo III Tanjung Perak Oscar Yogi Yustiano menyampaikan, untuk General Cargo tahun 2015 meningkat 20% dibanding tahun 2014, yakni 3.226.328 Ton/M3 sampai dengan triwulan tiga 2015 dan 2.699.136 Ton/M3 di tahun 2014 pada periode yang sama.
"Diharapkan keberadaan Gudang Modern tersebut dapat mendukung mempercepat bongkar muat general cargo di Pelabuhan Tanjung Perak sehingga dapat mengurangi biaya logistik," jelas Oscar. (fat/fat)