Diceritakan, pada Rabu (7/10/2015), dirinya menggelar hajatan aqiqoh anaknya. Dirinya pun mengundang teman dan kolega hadir dalam acara tersebut. Berdalih sebagai penghormatan, dia menyiapkan 10 krat minuman keras jenis bir. Ismail mengaku, sudah meminta izin kepada RT, RW, kepolisian maupun koramil, untuk menggelar hajatan semeriahkan mungkin.
"Tetapi waktu itu banyak yang hadir, dan banyak yang tidak saya kenal," ceritanya saat ditemui awak media di rumahnya, Minggu (11/10/2015).
Melanjutkan ceritanya, korban Roy, Lia, Ambon, dan Mat, sudah hadir tak lama tenda hajatan dipasang pada Selasa (6/10/2015) sore. Karena memang diundang, mereka langsung menenggak minuman keras di lokasi.
Ismail tidak mengetahui pasti jenis miras yang dikonsumsi. Sepengetahuan dirinya Roy saat itu sudah membawa bekal miras sendiri. "Merk-nya apa saya tidak tahu. Mereka datang membawa botol aqua besar dengan warna cairan agak keruh di dalamnya. Itu yang diminum saat itu," beber Ismail.
Menurut Ismail, Roy bukan saja membawa minuman dalam botol aqua besar, tetapi juga menenteng 9 botol miras merk Martel. Karena ingin menghormati undangannya, Ismail turut menyumbang dengan membelikan dua botol miras dengan merk yang sama. "Sampai Rabu pagi, satu tersisa. Lainnya habis diminum," ungkap dia.
Ditambahkan, usai menenggak miras, para korban dan undangan lain tidak langsung meninggalkan tempat. Mereka sempat begadang sambil bermain remi hingga Rabu (7/10/2015) pagi.
Pada Rabu itu, hajatan dimeriahkan dengan hiburan musik dangdut lesehan. Saat itu, undangan doyan miras disuguhi bir yang sudah disiapkan Ismail. Acara berlangsung mulai pagi hingga malam hari, tidak ketinggalan Roy bersama pacarnya Lia kembali hadir turut memeriahkan acara tersebut.
Mereka pun larut dengan pesta miras selama acara berlangsung. "Yang saya tahu, mereka yang minum bir tidak ada masalah. Saat itu, yang datang banyak ratusan orang," jelas dia.
Ismail mengungkapkan, kabar kematian para korban sempat membuatnya kaget. Dari empat yang meninggal, dirinya hanya mengenal Roy, Lia dan Ambon. Satu lainnya dirinya tidak mengenal. Ismail sendiri sudah dimintai keterangan oleh petugas Polsek Pakisaji.
Seperti diberitakan, empat warga di Kabupaten Malang, ditemukan tewas, diduga akibat menggelar pesta minuman keras (miras) oplosan. Dari keempat korban, salah satu adalah perempuan bernama Lia (40), warga Cempokomulyo, Kepanjen, Kabupaten Malang. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini