Ajang yang telah digelar kali ketiga ini mengusung kekayaan batik Banyuwangi yang kental akan filosofi dinamika alam semesta. Salah satu karya Pricilla Saputro dengan tema Dramatic Carnival of Beat akan diperagakan malam nanti di Taman Blambangan oleh Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma beserta 2 finalis Putri Indonesia lainnya.
Priscilla yang telah dua kali terlibat langsung pada BBF mengatakan, tahun ini ia akan menampilkan 60 desain pakaian batik karyanya. Inspirasi desain ia peroleh dari kemeriahan pagelaran seni budaya Banyuwangi yang berhasil memadukan budaya tradisional dan kontemporer.
![]() |
Berbeda dari tahun lalu yang menampilkan desain soft paduan batik dengan beludru, tahun ini Priscilla akan menampilkan desain lebih kuat dan berani. Seperti penggunaan warna hi-tech pada busana dengan ciri khas warna vibrant, mencolok dan menyala seperti shocking pink, fluorecent yellow, vivid orange, dan blue dory.
"Lewat berbagai even seni dan budaya Banyuwangi mampu menampilkan transformasi budaya bagi kalangan generasi muda. Ini menginspirasi kami untuk bisa menuangkannya dalam sebuah desain fashion. Warna batik Banyuwangi yang kuat mencolok dan netral dengan komposisi tenang juga akan tetap dimunculkan pada koleksi ini," kata Priscilla bersama 3 Putri Indonesia, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan desainer nasional lainnya, saat konferensi pers di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Sabtu (10/10/2015).
Berbeda dengan desainer Irma Lumiga, desainer kawakan kelahiran Banyuwangi ini membawa tema Paras Gempal Gemah Ripah. Irma yang juga telah dua kali terlibat BBF kali ini enggan menjabarkan detail karyanya. Irma mengaku akan memberi kejutan dalam penampilan desain dengan balutan fashion elegan dan ready to wear.
"Kejutan dong, nanti harus lihat karya saya langsung. Tema paras gempal gemah ripah ini adalah transformasi kondisi Banyuwangi yang melejit tapi kita tuangkan dalam fashion yang elegan dan ready to wear," ungkap Irma sambil mengenalkan dua model bule asal Australia yang akan memperagakan karyanya nanti.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menambahkan kehadiran Priscilla dan Irma Lumiga sejak tahun lalu di BBF juga untuk memberikan inspirasi bagi para desainer busana batik lokal. Tak hanya membuat desain busana batik Banyuwangi, kehadiran Priscilla juga untuk memberikan motivasi dan workshop pada 21 industri kecil menengah (IKM) batik. Para pelaku industri batik daerah dipompa dalam segi teknik mencanting, proses desain batik dan kemampuan lainnya yang mempengaruhi para pelaku IKM batik berpacu mengembangkan usaha ke level lebih tinggi.
"Orientasi kami adalah menjadikan batik untuk mensejahterakan rakyat. Sebab dengan pelatihan, workshop ini beri rangsangan inovasi ke IKM, dampaknya ekonomi tumbuh maka industri dan IKM juga ikut tumbuh," papar Anas.
Menghadirkan Puteri Indonesia, model bule kawakan dari mancanegara dan artis papan atas sekelas Krisdayanti dalam gelaran BBF, sambung Anas, juga dinilainya sebagai strategi pengenalan batik Banyuwangi ke dunia. Beberapa nilai pengenalan batik Banyuwangi ke ranah dunia kini juga sedang digodok untuk mengalir di sektor pendidikan dan informal lainnya.
"Pengenalan batik tak hanya pada fashion. Batik Banyuwangi juga kita dorong bisa hiasi segala lekukan arsitektur khas using. Pendidikan juga sedang kita fokuskan untuk ikut peduli lestarikan batik," tandasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini