Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sidoarjo Achmad Rofi'i mengatakan Suparto meninggal sesaat sebelum pesawat landing di Bandara Juanda.
"Sekitar 30 menit sebelum mendarat meninggal dunia," kata Rofi'i kepada wartawan saat dihubungi.
Menurut Rofi'i, berdasarkan keterangan ketua kloter 17, selama melakukan ibadah haji di Makkah dan Madinah, almarhum tidak mengalami sakit serius.
"Tapi dari awal hanya sakit biasa. Berobat pun dengan rujukan biasa. Sementara jamaah haji asal Desa Siring Muriyati meninggal di Asrama Haji Sukolilo saat ke kamar kecil," jelasnya.
Namun Rofi'i menduga, karena usia Suparto sudah sepuh, kemungkinan dipicu kelelahan atau serangan jantung. "Bisa jadi serangan jantung karena tekanan di ketinggian. Apalagi perjalanan dari Makkah ke Surabaya kurang lebih selama 10 jam," katanya.
Sementara pesawat Saudi Arabia Airlines yang ditumpangi almarhum dan jamaah haji lainnya tiba di Bandara Juanda pagi tadi sekitar pukul 05.30 WIB.
Jamaah haji Suparto bin Sarimin dimakamkan di Desa Kalimati Kecamatan Tarik Sidoarjo dan Muriyati binti Kalim dimakamkan keluarganya di daerah Mojosari Mojokerto. Sebelum dimakamkan, kedua jamaah haji tersebut sempat dibawa ke RSU Haji Sukolilo.
(fat/fat)