4 Pelaku yang tertangkap langsung diamuk massa karena kesal ulah mereka. Sepeda motor yang mereka pakai untuk beraksi tak luput dari amuk warga. Warga kesal karena hewan-hewan ternaknya mendadak banyak yang mati dan akhirnya sebelum mati dijual murah.
Peristiwa itu bermula saat beberapa warga keliling kampung patroli sekitar pukul 02.00 WIB. Saat berpatroli itulah, warga melihat dua pemuda mencurigakan mengendarai sepeda motor warna merah melintasi jalan desa. Setelah diikuti dan diinterogasi, mereka berkelit dan berusaha membuang barang bukti cairan potas.
"Mencurigakan mas, makanya kami tangkap dan amankan beserta barang buktinya yang akan mereka buang. Warga marah mas sering ada sapi mati mendadak di sini," ujar agus kepada wartawan di lokasi, Kamis (3/9/2015).
Dari dua pelaku, akhirnya warga berhasil menangkap 2 orang lainnya lagi yang menjadi otak komplotan peracun sapi. Mereka adalah Dika, Heri, Aris dan otak komplotan, Ismiyati seorang perempuan warga Kabupaten Kediri.
Modus yang mereka gunakan dengan cara meracuni sejumlah hewan ternak milik warga saat dini hari. Pagi harinya, saat sapi akan mati, ada anggota komplotan lain yang menawar dan bermaksud membeli sapi yang akan mati dengan harga Rp 2-3 juta per ekor.
"Di tempat saya mas, 5 tetangga saya sudah jadi korbannya. Lah ini sekarang saya, lah koq enak mereka ini mas," sambung agus dengan nada kesal.
"Benar kita telah mengamankan 4 orang yang diduga menjadi pelaku peracunan sapi, saat ini sedang dalam penyelidikan di mapolres Kediri," jelas Kasatreskrim Polres Kediri AKP Aldy Sulaeman di tempat terpisah.
Kini, polisi mengamankan 2 buah sepeda motor jenis bajaj dan Honda Revo serta barang bukti racun yang digunakan meracuni sapi. Aksi para pelaku peracunan ini marak terjadi di daerah Wates 2 bulan terakhir. (fat/fat)