"Daftarnya Kamis (27/8/2015) kemarin," ujar salah satu supervisor go-jek Surabaya berinisial GP kepada detikcom, Rabu (2/9/2015).
GP juga lah yang mengenalkan go-jek ke Anang. GP memang teman lama Anang. Dan kebetulan kapan hari main ke rumah Anang. "Saya tahunya mas Anang nganggur, makanya saja ajak dengan saya iming-imingi pendapatan yang bisa saya peroleh Rp 500 per hari," kata GP.
Ternyata GP akhirnya tahu jika Anang bekerja sebagai pelatih kesebelasan tarkam. Tetapi ajakan itu akhirnya diiyakan oleh Anang.
"Mas Anang bilang, timbangane dadi pelatih (daripada jadi pelatih)," ujar GP.
Dan dengan diantar GP, Anang pun mendaftar di kantor go-jek Surabaya di kawasan Mangga Dua, Wonokromo.
"Mas Anang sudah diinterview. Udah keterima sih, cuma sekarang sedang menunggu atribut yang wajib digunakan saat bekerja," lanjut GP.
Atribut itu adalah helm, jaket, dan sebuah HP. Atribut tersebut tidak bisa langsung diterima Anang karena belum di kirim dari Jakarta.
"Hari ini rencananya dikirim, entah sampainya kapan. Tetapi begitu atribut sampai, mas Anang bisa langsung kerja kok," jelas GP.
Saat itu, kata GP, Anang mendaftar bersama 400-500 pendaftar driver go-jek. Anang mengatakan, memang setiap hari go-jek Surabaya menerima sekitar 500 an pendaftar driver go-jek. Jumlah itu terus digenjot untuk memenuhi kuota driver go-jek di Surabaya sebanyak 15 ribu driver. "
"Saat ini masih ada 7 ribu driver go-jek di Surabaya. Masih kurang banyak," tandas GP.
Anang Ma'ruf sendiri dikenal sebagai bek yang tangguh. Produk program Primavera di Italia itu pernah bermain di sejumlah klub di Indonesia. Memulai karir di Persebaya, pria 39 tahun itu lalu memperkuat Persija, Deltras Sidoarjo, dan terakhir memperkuat Gresik United. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini