Terapi Stem Cell Bermanfaat Bagi Penderita Kanker

Terapi Stem Cell Bermanfaat Bagi Penderita Kanker

Fatichatun Nadhiroh - detikNews
Senin, 31 Agu 2015 17:58 WIB
Terapi Stem Cell Bermanfaat Bagi Penderita Kanker
Foto: Icha
Surabaya - Kanker penyebab kematian terbesar di dunia dan Indonesia. Laporan Global Burden Cancer (Globocan, 2012) yang dirilis Kemenkes saat Hari Kanker Sedunia Februari 2015 lalu, memperkirakan kanker di Indonesia sebesar 134 orang per 100.000 penduduk.

Sejak 2013, dokter dan ahli kesehatan menyarankan melakukan terapi stem cell atau bisa juga disebut dengan terapi menggunakan sela ajaib organik.

"Dengan terapi stem cell bermanfaat mengganti sel-sel yang telah rusak di dalam tubuh agar bisa diperbaharui, meski tidak 100 persen," kata Spesialis Penyakit Dalam RSU dr Soetomo Surabaya, dr Ami Ashariati SpPD saat kegiatan bertajuk Dr Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series (DBSDLS) yang mengangkat tema "Terapi Immunologi pada Kanker" di Fakultas Kedokteran (FK) Unair, Senin (31/8/2015).

Selama ini, jelas dia, immunotherapy ini terbukti memberikan hasil yang signifikan dalam pengobatan kanker termasuk kepada pasien kanker stadium lanjut.

Sementara Direktur Stem Cell and Cancer Institute sekaligus Ketua Umum Panitia DBSDLS, dr Sandy Qlintang menjelaskan, jika edukasi dan sharing dalam kasus kanker sangat diperlukan.

"Tema Cancer Immunology dan Immunotherapy dipilih karena dalam perkembangannya beberapa tahun terakhir, sangat banyak penderita kanker," jelas dr Sandy.

Dia menjelaskan, data Jamkesmas tahun 2012 pengobatan kanker menempati urutan ke-2 setelah hemodialisa mencapai Rp 144,7 miliar. Sementara data BPJS, periode Januari-Juni 2014 dilaporkan pengobatan kanker untuk rawat jalan menempati urutan ke-2 dengan jumlah kasus 88.106 dan pembiayaan sebesar Rp 124,7 miliar. Sedangkan untuk rawat inap menempati urutan ke-5, dengan jumlah kasus 56.033 dan pembiayaan sebesar Rp313,1 miliar.

Data dari Kemenkes memperkirakan 12 juta orang menderita kanker dan lebih dari 8 juta meninggal dunia. Diperkirakan, tahun 2025 kejadian ini mencapai 26 juta orang dan 19 juta meninggal akibat kanker.

(fat/fat)
Berita Terkait