Warga Dusun Kedayon RT 15/4 Desa Sumput, Kecamatan Kota, Sidoarjo ini tergabung dalam Kloter 17 embarkasi Surabaya.
Saat ditemui detikcom, Kamis (27/8/2015) di rumahnya, Sukarto mengaku jika sejak kecil tidak punya pikiran untuk menunaikan ibadah haji, karena merasa tidak mampu.
"Pekerjaan saya setiap hari sebagai buruh pencari rumput untuk makan sapi. Sapi itu juga bukan milik saya pribadi, melainkan milik orang lain," ujar Sukarto di rumahnya.
Niatan naik haji itu didaparkan secara tidak sengaja sekitar tahun 2003 lalu. Saat itu ada warga sekitar yang menitipkan sapi ke dirinya. Selang 2 tahun, dia mendapat keuntungan dari memelihara sapi itu sebesar Rp 5 juta.
"Punyai uang sebesar itu saya bingung, kebetulan saya main ke rumah anak saya yang pertama. Anak saya bilang tabungkan haji saja pak, siapa tahu bisa naik haji beneran," imbuhnya.
Dengan modal nekat, Sukarto membawa uang Rp 5 juta ke Bank BRI Sidoarjo, untuk ditabung haji. "Setelah itu saya bekerja sungguh-sungguh, setiap harinya saya mencari rumput harus agak banyak," ujar Sukarto.
Selain untuk makanan sapi titipan orang, sisa rumput yang cari juga dijual. Dari hasil menjual rumput, Sukarto setiap hari mendaptkan uang antara Rp 15.000 hingga 75.000. "Kalau untuk makan sehari-hari istri saya jualan rujak ulek," ungkapnya
Karena tekad dan usaha keras, Sukarto akhirnya mendapatkan surat panggilan dari kantor Kemenag Kabupaten Sidoarjo untuk menunaikan ibadah haji. "Besok saya akan berangkat setelah salat Jumat," pungkasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini