Soal Penantang Risma, PDIP Jatim Harap Parpol Lain Pede Ajukan Calon

Surabaya - Pada pendaftaran tahap pertama, bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang diusung PDIP, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, tak memiliki penantang. PDIP Jatim berharap pada pendaftaran tahap kedua parpol lain memunculkan calonnya.

Sekretaris PDIP Jatim Sri Untari mengaku tengah menjalin komunikasi ulang dengan partai politik lain. "Kita mendorong partai lain percaya diri. Walaupun incumbent kuat, kalau mereka niat pasti ada jalan. Gunakan hak konstitusi," kata Sri Untari di kantor PDIP Jatim kepada detikcom, Jumat (7/8/2015).

Untari menjalin komunikasi dengan partai lain yang mempunyai keinginan majukan calon. "Kita komunikasi ulang dan tidak pakai tipu tipu," ujar dia.

Untari menambahkan, PDIP akan mengusung calon di kabupaten/kota hanya memiliki calon tunggal. Harapannya, parpol lain melakukan hal serupa. "Alasan-alasan boneka, tidak ada. Kita partai petarung, kita sungguh-sungguh," pungkas Untari menutup pembicaraan dengan alasan akan memimpin rapat koordinasi dengan 3 daerah, Blitar, Pacitan, dan Kota Surabaya.

Ketua PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan hal senada. PDIP akan terus mendorong Koalisi Majapahit memunculkan calon.

"Kita ketuk kedewasaan politik koalisi politik. Jangan pernah takut kalah. Bu Risma dulu berangkat dengan elektabilitas 1 persen. Itu kan artinya di politik sangat mungkin. Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) berangkat 5 persen, dan Jokowi di DKI berangkat dengan elektabilitas 3 persen. Mereka semua melawan petahana dan menang," ujarnya.

Selain di Kota Surabaya, bakal calon PDIP di Blitar, M Riyanto-Urip Widodo, juga tidak memiliki penantang. PDIP mengusung Riyanto-Urip bersama Gerindra.

Sedangkan di Pacitan, PDIP harus berkoalisi untuk menantang bakal calon tunggal Indartato dan Yudi Sumogo. Pasangan ini diusung Demokrat, PKS, PPP, dan NasDem. PDIP sebetulnya sudah mengajukan penantang, yakni Suyatno-Effendi Budi Wirawan. Namun di hari terakhir pendaftaran tahap pertama, Selasa (3/8), Effendi yang juga Ketua Golkar Pacitan tidak hadir di KPU, sehingga pendaftaran tidak bisa diproses.

(ze/try)