.webp)
Penyembelihan dan memotong sapi itu dipimpin H Udin. Padahal Dinas Peternakan Sidoarjo telah menutup RPH Ngelom per 1 Agustus 2015. Penggerebekan ini dilakukan oleh Polsek Taman bekerja sama dengan Satpol PP dan koramil setempat.
"Para jagal diimbau tidak melakukan hal-hal terkait aktivitas di RPH Ngelom dan harus memenuhi kesepakatan yang telah disepakati antara warga dan jagal," kata Kapolsek Taman Kompol Sumito kepada detikcom saat dihubungi, Senin (3/8/2015).
Saat itu, jelas Sumito, sekitar pukul 21.30 WIB, pintu gerbang RPH Ngelom dibongkar paksa, dengan menurunkan 18 ekor sapi dari truk yang baru tiba dari Pacitan.
"Petugas langsung menaikkan sapi-sapi itu lagi dan mengeluarkan truk serta menutup kembali RPH dan memasang pemberitahuan penutupan seperti sedia kala," tambahnya.
Sumito menambahkan, selama melakukan penggerebekan tersebut tidak ada perlawanan yang berarti dari orang-orang yang ada di dalam RPH saat itu.
"Sampai saat ini tidak ada yang ditahan, peristiwa tadi malam itu tidak ada insiden apa-apa. Dan dari kedua belah pihak tidak ada yang ditahan," tegasnya.
Dari pantauan detikcom, di depan pintu gerbang RPH Ngelom terdapat spanduk kuning yang bertuliskan: "Mulai 1 Gustus 2015 Aktivitas Pemotongan Hewan (RPH) Ngelom Taman dialihkan atau dipindahkan ke RPH Krian". (fat/fat)
