Kabag Humas Pemkab Lamongan, Sugeng Widodo mengatakan, untuk mengatasi kurangnya pasokan air, pemkab tahun ini menganggarkan bantuan 20 unit pompa air untuk petani melalui APBD Lamongan.
"Sebanyak 14 unit pompa itu berukuran 3 dim dan 6 unit lainnya berukuran 6 dim," kata Sugeng kepada wartawan di kantornya, Kamis (30/7/2015).
Selain itu, kata Sugeng, melalui APBD 2015, juga sudah disiapkan penambahan bantuan pompa air, yakni sebanyak 146 unit pompa 3 dim, 183 unit pompa 183 unit dan 287 unit ukuran 6 dim. Pula, kata Sugeng, Bupati Lamongan juga sudah menginstruksikan agar Dinas PU Pengairan melakukan upaya manajemen sumber daya air yang lebih efektif dan efisien.
"Ini dilakukan terutama untuk beberapa waduk yang saat ini masih memiliki cadangan air," ujarnya.
Sugeng mengatakan, sampai saat ini ada 4 kecamatan yang sudah melaporkan terjadinya kekurangan air pertanian padi dengan umur tanam antara 25 hingga 85 hari dengan berbagai kondisi.
Rinciannya, 228 Ha kondisi kekeringan ringan, 389 Ha tingkat sedang, 152 Ha berat dan 552 Ha diantaranya mengalami puso. Empat kecamatan itu di Kecamatan Kedungpring seluas total 419 Ha, Kecamatan Bluluk 366 Ha, Kecamatan Solokuro 391 Ha dan Kecamatan Modo seluas 145 Ha.
"Khusus di Kecamatan Solokuro, komoditi yang kekurangan air adalah jagung dimana areal seluas 391 Ha tersebut semuanya dalam kondisi puso karena usia tanaman baru mencapai antara 50 hingga 65 hari," terangnya. (fat/fat)