Penangkapan 'babi ngepet' itu terjadi di Desa Patokan, Kecamatan Kraksaan. Warga pun berdatangan membanjiri lokasi penangkapan. Dituding sebagai hewan pesugihan yang mirip dengan babi, karena warga melihat bentuk hidung dan warna matanya. Selain itu, bulu babi hutan ini juga belang.
Heri (50) warga setempat yang menangkap babi tersebut mengaku, jika babi yang ditangkapnya memang sering berkeliaran setiap malam di kampungnya. Karena diliputi kecurigaan, akhirnya ia nekat menangkapnya setelah berkoordinasi dengan tetangganya.
Binatang 'babi ngepet' itu pun diintai. Upaya Heri dan warga lainnya tidak sia-sia. Pada Sabtu (27/6/2015) petang, babi aneh ini pun muncul dan langsung disergap warga di tengah perkampungan dengan jaring ikan.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di internet, babi ngepet adalah siluman babi jejadian yang sudah populer dalam legenda masyarakat Indonesia. Dalam beberapa mitos yang berkembang diceritakan, babi ngepet adalah sosok manusia yang ingin kaya dengan cara mengambil pesugihan babi.
"Sebetulnya sudah sebulan ini babi ngepet ini meneror di kampung ini, dan warga sering kali kehilangan uang di rumahnya," kata Heri.
Ribuan warga yang datang melihatnya menyakini kalau babi yang sudah dikurung itu jadi-jadian. "Pasti pesugihan itu, lihat matanya merah dan warna bulunya hitam dan coklat loreng. Beda dengan celeng biasanya," kata seorang warga yang menonton.
Untuk menghindari kerumunan warga yang semakin besar karena penasaran ingin menonton 'babi ngepet', anggota Polsek Kraksaan akhirnya mengamankan 'babi ngepet' tersebut dengan membawanya ke Mapolsek Kraksaan.
"Agar warga yang terus berdatangan tidak mengganggu ketenangan warga setempat. Kami akan pelihara dulu babi ini, untuk mengetahui apakah ini jadi-jadian atau babi hutan biasa yang cari makan," ungkap Kapolsek Kraksaan Kompol Subadar. (ugik/ugik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini