Tante Pipit, Sulistyowati (45), mengatakan sejak Kamis (25/6) sore, Kepala Desa dan Muspika Sumobito yang terdiri dari Koramil, Polsek, serta pemerintah kecamatan menginstruksikan agar keluarga menghalau pengunjung yang berdatangan. Praktis sampai hari ini rumah yang kemarin sempat dibanjiri warga menjadi sepi.
"Kami diminta tidak lagi menunjukkan toples yang berisi tuyul, kalau ada pengunjung datang kami disuruh bilang kalau toples sudah diamankan di Polsek Sumobito. Jadi sejak kemarin sampai hari ini sudah sepi pengunjung," kata Sulistyowati saat dihubungi detikcom, Jumat (26/6/2015).
Sulistyowati menuturkan, sampai saat ini toples yang konon berisi 11 tuyul masih disimpan oleh keponakannya di rumah pasangan Djeni Siswantoro (71) dan Misti yang tak lain kakek dan nenek Pipit. Toples tersebut akan terus disimpan oleh Pipit sampai orang yang memelihara tuyul datang mengambilnya.
"Toples masih disimpan oleh Pipit tapi tak lagi kami tunjukkan ke masyarakat. Karena sesuai permintaan Muspika supaya kampung kami tidak lagi didatangi massa. Alasannya demi keamanan kampung kami,” ungkapnya.
Pipit yang kini duduk di bangku kelas 8 SMPN 1 Sumobito sejak kecil tinggal dan diasuh oleh kakek dan neneknya di Dusun Joho Clumprit. Gadis berjilbab ini mendadak menjadi sorotan setelah mengaku menangkap 9 tuyul awal bulan Ramadan, Rabu (17/6). Seminggu kemudian, dia kembali menangkap 2 tuyul lainnya yang datang ke rumahnya.
Ratusan warga dari berbagai daerah berbondong-bondong mendatangi tempat tinggal Pipit. Mereka penasaran ingin melihat langsung sosok makhluk gaib yang wujudnya konon menyerupai anak kecil itu. Namun, banyak warga kecewa sebab sosok tuyul tak nampak sama sekali dalam toples tersebut.
