Terlepas dari benar atau tidaknya, dia meminta agar gadis kelas 8 SMP itu segera melepaskan belasan tuyul dari dalam toples kaca yang kini ramai dilihat warga. Pasalnya, keberadaan toples berisi tuyul itu mengundang kedatangan warga dari berbagai daerah yang berpotensi mengganggu kemanan dan kenyamanan warga.
"Yang saya khawatirkan setiap pagi, sore, malam, massa kan terus berdatangan, jangan sampai kabar ini tambah meluas. Malah desa kami kurang aman. Seperti kalau malam waktunya salat Tarawih, tapi sepeda motor pengunjung berseliweran," kata Bakhri kepada detikcom saat mengunjungi rumah Pipit yang kini ramai dikunjungi warga, Kamis (25/6/2015).
Selain itu, Bakhri juga meminta agar Pipit dan keluarganya tidak membuka identitas seseorang yang konon memelihara tuyul tersebut. Dia khawatir informasi tersebut bakal menjadi fitnah yang merugikan orang yang bersangkutan.
"Jangan sampai soal pemelihara tuyul ini diekspose ke orang lain, cukup pribadinya saja. Karena ini bahaya bisa menjadi fitnah. Apalagi ini barang ghaib," tandasnya.
Untuk mengantisipasi sejumlah kerawanan itu, lanjut Bakhri, pihaknya akan berkoordinasi dengan Muspika yang terdiri dari Koramil, Polsek, dan Pemerintah Kecamatan Sumobito.
"Harapan saya ini segera ditutup, jangan sampai mendatangkan massa lebih banyak lagi. Jangan sampai warga dari daerah lain setiap hari datang ke dusun ini," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini