"Radius daya ledaknya 10 meter," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan di Polair Polda Jatim, Jalan Intan, Kamis (4/6/20150.
Argo mengatakan, bondet tersebut tidak meledak di permukaan air. Bondet itu meledak 10-30 meter di kedalaman air. Detonator yang terbuat dari bahan semacam timah bisa degan mudah tenggelam. Dan pengaturan kapan bondet itu meledak bisa dilakukan menggunakan sumbu, apakah mau dibuat panjang atau pendek.
"Meski tenggelam di dalam air, namun sumbu itu masih terbakar," lanjut Argo.
Tiga nelayan yang diamankan karena menggunakan bondet saat mencari ikan sudah melakukan aksinya selama tujuh bulan. Dalam sebulan, para tersangka itu melaut sebanyak dua kali.
Sekali melaut, para nelayan ini mampu mendapat 5 ton ikan. Dan sekali melempar bondet, nelayan ini mampu mendapat berkuintal-kuintal ikan.
Ada dua cara nelayan dalam menggunakan bondet untuk mendapat ikan. Cara pertama, para nelayan memboncet ikan-ikan kecil. Namun ikan itu tidak diambil dan dibiarkan saja. Ikan itu adalah pancingan atau umpan untuk menarik ikan-ikan besar agar memakan ikan-ikan kecil.
Setelah banyak ikan besar berkumpul, barulah bondet kedua dilemparkan. Dan ikan besar itu pun mati setelah terkena ledakan bondet.
Cara kedua, para nelayan mencari lokasi tempat bergerombolnya ikan teri atau ikan lain. Begitu gerombolan ikan berhasil dideteksi, barulah bondet dilempar ke kerumunan ikan tersebut. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini