Aksi demonstrasi itu mulanya berjalan tertib. Massa mahasiswa Undar yang akan berorasi di Mapolres Jombang, dihadang puluhan polisi di depan kantor DPRD setempat. Petugas membentuk pagar betis sebab saat aksi unjuk rasa di mapolres tengah berlangsung sertijab kapolres dari AKBP Ahmad Yusep Gunawan kepada AKBP Sudjarwoko.
Korps berseragam cokelat hanya membolehkan perwakilan mahasiswa untuk bertemu dengan kapolres. Sementara massa lainnya berorasi di depan kantor dewan yang berdekatan dengan Mapolres Jombang.
Dalam orasinya, wahasiswa menuntut agar polisi menangkap dan menggagalkan wisuda yang digelar kubu Rektor Ibrohim yang diduga ilegal, Minggu (1/6). Akibat wisuda itu, marak beredar ijazah yang diduga palsu di Kabupaten Jombang.
"Rektor Ibrohim tidak diakui oleh Kopertis. Yang sah secara hukum adalah Rektor Mudjib Mustain. Kami meminta agar polisi menangkap Rektor Ibrohim karena menggelar wisuda ilegal," kata salah seorang mahasiswa, Kombun kepada wartawan di lokasi.
Aksi demonstrasi yang berjalan tertib akhirnya memanas setelah aspirasi mahasiswa tak dihiraukan polisi. Setelah perwakilan mahasiswa kembali bergabung dengan massa, puluhan mahasiswa itupun berusaha merangsek mendekati mapolres Jombang. Aksi saling dorong dengan barikade polisi tak terhindarkan.
Puluhan petugas memutuskan membubarkan paksa aksi mahasiswa ini. Korps bersergam cokelat menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. Tak hanya itu, petugas menyerbu mahasiswa menggunakan tongkat rotan.
Para mahasiswa pun lari tunggang langgang. Sejumlah mahasiswa menjadi sasaran empuk polisi. Tanpa ampun polisi memukuli mereka dengan pentungan. Sekitar 3 mahasiswa ditangkap petugas.
Kepada mahasiswa, Kasat Sabhara AKP Yanuar menyatakan tindakan represif ini terpaksa dilakukan lantaran mahasiswa bertindak anarkis dan berunjuk rasa tanpa izin. "Kalian tidak mengantongi izin, makanya dibubarkan," katanya dengan berteriak.
(Budi Hartadi/Budi Hartadi)











































