Kolam Penampungan Lumpur Lapindo Mencapai Luas 640 Hektar

9 Tahun Semburan Lumpur Lapindo

Kolam Penampungan Lumpur Lapindo Mencapai Luas 640 Hektar

Rois Jajeli - detikNews
Kamis, 28 Mei 2015 15:58 WIB
Surabaya - Semburan lumpur Lapindo, Porong, Kabupaten Sidoarjo meneggelamkan 16 desa di 3 kecamatan di Sidoarjo yakni Porong, Jabon dan Tanggulangin. Berapa luas lahan yang digunakan untuk menampung lumpur? Luasnya mencapai sekitar 640 hektar.

Pembangunan dan pengawasan kolam penampungan itu dikerjakan oleh Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).

"Sekarang ini hanya ada satu pond (kolam penampungan) utama luasnya 640 hektar," ujar Kepala Humas BPLS Dwinanto Hesti Prasetyo kepada detikcom, Kamis (28/5/2015).

Pada 29 Mei 2006 merupakan awal semburan lumpur Lapindo, Porong, Kabupaten Sidoarjo. Menginjak ke 9 tahun, semburan lumpur panas yang berada di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo, Desa Renokenongo, Porong, itu menenggelamkan pemukiman, pertanian dan perindustrian di 16 desa di 3 kecamatan di Sidoarjo.

BPLS membangun tanggul sepanjang sekitar 10 kilometer dengan ketinggian rata-rata 10 meter. Lebar tanggul mencapai rata-rata sekitar 15 meter. Pembangunan tanggul tersebut rampung pada 2011.

Namun, masih ada beberapa peninggian tanggul seperti di sektor timur yang mulai dikerjakan pada akhir 2014, dengan panjang sekitar 1,7 km dari Kedungbendo sampai Gempolsari.

"Yang sudah terbangun tingginya 3,5 meter dari perencanaan setinggi 5 meter," tuturnya.

Volume material semburan lumpur pada awal kejadian di 2006 hingga 2009 rata-rata antara 60-100 ribu meterkubik per hari. Kemudian terus mengalami penurunan hingga sekarang ini rata-rata sekitar 30-60 ribu meterkubik.

Luas kolam penampungan semburan lumpur Lapindo sekitar 640 hektar, dengan kapasita 60 juta meterkubik. Hingga saat ini sudah terisi sekitar 50 juta meterkubik. BPLS ini kondisi pon utama masih mencukupi, meski dalam waktu dekat sudah memasuki musin hujan.

"Kami menilai (tanggul kolam penampungan) tidak perlu ditinggikan, karena selama ini dialirkan ke Kali Porong sekitar 40 juta meterkubik per tahun," terangnya.

"Kalau ditinggikan daya dukung tanah tidak memungkinkan, malah tidak stabil. Sehingga kami melakukan perkuatan dengan pelebaran tanggul," jelasnya.

(Rois Jajeli/Budi Hartadi)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.