Saat ini baru 4 unit bus yang melayani rute Pontianak-Serawak-Brunei Darussalam. Keempat bus itu masing masing dari Damri dan swasta.
"Saat ini, Kalimantan sampai Brunei sudah jalan, sedang kita pantau apakah usia busnya masih laik atau tidak, kemungkinan kita tambah lagi karena pasarnya memang ada," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Santoso Eddy Wibowo, disela acara ASEAN Transport Facilitation Working Group atau pertemuan ASEAN bidang transportasi di Hotel Pullman, Surabaya, Rabu (22/4/2015).
Ia menegaskan, saat ini Kemenhub melakukan pengetatan terhadap armada bus yang melayani rute antar negara tersebut dengan mematok usia bus maksimal 5 tahun yang boleh beroperasi.
Menurutnya, usia bus menjadi syarat utama karena pemerintah tak ingin terjadi masalah saat operasional dan menimbulkan kecelakaan di negara tetangga.
Selain rute Pontianak - Brunei Darusslam, Santoso mengaku pihaknya sedang mengkaji rute lainnya tujuan Malaysia hingga Laos yang melintasi darat dan laut. "Untuk lewat laut sudah tidak ada problem,Nanti busnya kan bisa naik feri menyeberang dari Batam," ungkap dia.
Untuk jalur Indonesia-Laos, menjadi bahasan dalam ASEAN Transport Facilitation Working Group yang diikuti 20 negara ASEAN serta tiga mitra ASEAN yaitu China, Jepang dan Jerman yang digelar hari ini.
"Dalam pertemuan ini, kita juga membahas bagaimana enyamanakan standart jalan, rambu, SIM serta teknis imigrasi serta uji kelaikan kendaraan," tegas Santoso.
Kata dia, harus ada harmoninasi antar negara untuk pembahasan transportasi antar negara yang diharapkan hasilnya bisa disepakati dalam forum tingkat menteri antar negara November 2015 mendatang.
(bdh/bdh)