"Api berawal dari bagian belakang," ujar Sapuan, penjaga gudang kepada wartawan, Selasa (7/4/2015).
Sapuan mengatakan, saat itu dia sedang bersantai di kamarnya yang ada di bagian depan gudang. Saat itulah pria asal Jombang itu mendengar suara gemeretak dari gudang bagian belakang.
Saat membuka pintu, pria 60 tahun itu kaget karena api dilihatnya sudah membesar. Segera saja Sapuan meminta bantuan satpam pergudangan yang segera menghubungi PMK. Saat PMK datang, api makin membesar.
"Ketika kami datang, api sudah besar. Kami juga terkendala jaraklokasi yang sangat jauh," ujar Kepala Dinas PMK Surabaya Chandra Oratmangun.
Segera saja petugas PMK berjibaku memadamkan api. Namun api juga makin mengganas sehingga atap gudang runtuh. Petugas juga merasa kesulitan memadamkan api yang membakar spons, kain, dan kemasan kursi.
"Benda-benda yang mudah terbakar itu menggumpal jadi satu sehingga api juga mengumpul sehingga sulit dipadamkan," kata Chandra.
Setelah berjibaku selama dua jam, api mulai bisa dilokalisir meski belum bisa dipadamkan secara penuh. Hingga pukul 21.30 WIB, petugas PMK terus melakukan pembasahan.
"Diduga kebakaran berasal dari korsleting listrik. Karena tak ada aktivitas apapun di dalam gudang. Para pekerja sudah pulang sore hari," tandas Chandra.
(iwd/iwd)