.webp)
Komplotan itu terdiri dari tiga orang yakni Budiono (42), warga Simogunung Barat III; Fandi Setiawan (27), warga Dupak Bangunsari I; dan Agus Suliswanto (28), warga Dupak Bangunsari VI.
"Otaknya adalah Budiono," kata Kapolsek Wonokromo Kompol Muhammad Purbaya kepada wartawan, Senin (6/4/2015).
Bukannya tanpa modal, komplotan ini selalu menyewa mobil dalam menjalankan aksinya. Biasanya mereka menyewa mobil Daihatsu Luxio. Jok belakang mobil itu kemudian dilepas. Di dalamnya lalu diisi dengan alat ritual perdukunan termasuk keranda dan pocong-pocongan.
Mereka kemudian berkeliling mencari sasaran. tempat yang cukup ramai biasanya mereka jadikan lokasi mangkal. Mereka lalu mulai mencari sasaran dengan memanfaatkan keingintahuan warga. Salah satu warga yang tertarik dan akhirnya menjadi korban adalah Nanang Arianto (21), warga Wonosobo yang kos di Manyar.
Seakan digendam, Arianto menuruti keinginan tersangka saat disuruh membayar uang sebesar Rp 500 ribu. Dengan uang itu, korban mendapat sebuah keris kecil, minyak, jimat, dan sebuah batu akik.
"Semua benda yang diberikan tersangka ke korban dikatakan bisa melindungi korban, termasuk korban yang harus minum dari batu akik itu" lanjut Purbaya.
Setiba di rumah, korban segera sadar. Dia baru sadar jika benda yang harganya tidak seberapa itu bisa ditebusnya dengan uang Rp 500 ribu. Merasa dirugikan, korban pun melapor yang ditindak lanjuti dengan penangkapan.
"Sudah banyak yang menjadi korban tetapi baru satu korban yang melapor," tandas
(iwd/iwd)
