Bayi Rahma satu, meninggal terlebih dulu sekitar pukul 04.45 WIB dan Rahma dua sekitar 04.50 WIB, Minggu (5/4). Seperti prediksi dokter kedua bayi kembar siam yang mengalami dempet cermin atau thoraco abdomino phagus, ini tak akan bertahan lama.
Apalagi kedua bayi ini memiliki satu jantung dan kelainan bawaan yang komplek. Sehingga tim dokter bayi kembar siam hanya bisa merawatnya agar bisa survive.
"Namun Tuhan berkehendak lain. Di hari ke-15, kedua bayi kembar siam akhirnya meninggal dunia. Kematian kedua bayi karena kegagalan fungsi multi organ, yang disebabkan kelainan bawaan sejak lahir. Apalagi jantungnya satu, untuk kedua bayi, sehingga sulit untuk bertahan," kata
Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSU dr Soetomo, dr Agus Harianto SpAK, Senin (6/4/2015).
Agus mengaku, selama dirawat kondisi kedua bayi naik turun dan tak stabil. Sehingga Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSU Dr Soetomo, bekerja keras untuk membuat survive dan memantau terus perkembangan bayi.
Bayi kembar ke-68 ini langsung dibawa pulang rumah duka di perumahan Palm Regency Gg II F No 2 Sidorajo, untuk dimakamkan. Kedua orang tua bayi nampak sedih, atas kepergian kedua anaknya. Namun mereka menolak memberi komentar. Anak pasangan ER dan RM ini lahir di RS Jasem Sidoarjo Minggu (22/3).
(fat/fat)