Saat itu Dani berburu akik di pekarangan rumah milik Lasdi, pamannya, bersama beberapa temannya. Saat menggali tumpukan batu material untuk bahan bangunan rumah, salah satu teman Dani bernama Krisna, melihat benda keras warna coklat.
Menduga benda tersebut sebuah batu langka, akhirnya bocah-bocah ini memberitahukan kepada Jamin, yang merupakan tukang akik di desa tersebut. Mereka bermaksud ingin menjualnya.
Namun setelah dicek, benda yang dikira bahan batu akik tersebut ternyata granat yang kondisinya memang sudah berkarat karena sudah terpendam di dalam tanah selama bertahun-tahun.
"Tadi saya mencari batu untuk bahan akik bersama teman-teman saya. Terus ada benda mirip batu tapi bentuknya unik," ungkap Dani polos kepada wartawan, Kamis (26/3/2015) sore.
Beberapa hari sebelumnya, Lasdi si pemilik pekarangan memang sempat menemukan benda tersebut. Karena dianggap besi tua, akhirnya benda tersebut diletakkan kembali dan diberi tumpukan material lainnya. Hingga akhirnya Dani, keponakan Lasdi menemukan benda tersebut.
Kejadian ini langsung dilaporkan ke koramil dan polisi. Selanjutnya petugas turun ke lokasi untuk mengamankan granat yang diduga masih aktif tersebut. Dan kini, granat tersebut sudah disimpan di kantor unit Intelkam Polres Ngawi.
"Rencanya granat nanas tersebut akan kita kirim ke Polda Jatim untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar seorang anggota polisi kepada wartawan.
(fat/fat)