Kapolres Lamongan AKBP Trisno Rahmadi mengatakan operasi yustisi dilakukan ke setiap rumah dan juga tempat-tempat kos yang dikhawatirkan dijadikan tempat berkumpul terkait penyebaran ideologi ISIS.
"Kami sudah melakukan rapat gabungan Pemkab, Polres dan Kodim dan kami akan lakukan operasi yustisi untuk pendataan kependudukan dalam waktu dekat ini," jelasnya, Selasa (17/3/2015).
Selain itu pihaknya juga melakukan upaya-upaya pencegahan lainnya di antaranya bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lamongan untuk memberikan pemahaman dan pengertian mengenai ISIS.
"Penjelasan-penjelasan ini selalu kami lakukan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat," katanya.
Dari data yang dihimpun di Polres Lamongan, diantara 16 WNI yang ditahan di Turki merupakan warga Lamongan. Ririn Andriani Sawir (38) yang ke Turki bersama7 anaknya. Istri Achsanul Huda ini sebelum menghilang dan ditemukan di Turki tinggal di Lingkungan Gowah RT 03 RW 03 Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan.
Ketujuh anaknya adalah Agha Rustam Romatullah,Alya Nur Islami,Qorin Munadiyatul Haq, Nayla Syahidah, Jauza Firdausi Nuzula, Ikrimah Walityurrohman serta Abdurrahman Umarov.
Sedangkan keluarga lain dari Lamongan adalah Tiara Nurmayanti Marlekan. Wanita kelahiran 10 Desember 1990 itu tercatat tinggal Lingkungan Gowah RT 03 RW 03 Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan.
Tiara tak lain adalah adik dari Achsanul Huda. Tiara ini berangkat ke Turki setelah suaminya, Muhhamad Hidayah, meninggal saat dilakukan penangkapan oleh Densus 88 di Tulungagung pada Tanggal 22 Juli 2013. Ikut serta ke Turki adalah anak Tiara, JSH(3).
(fdn/fdn)