Berikut Dugaan Motif Pembacokan Satu Keluarga

Berikut Dugaan Motif Pembacokan Satu Keluarga

- detikNews
Kamis, 26 Feb 2015 15:37 WIB
Lokasi kejadian
Surabaya - Polisi masih meraba-raba motif pembacokan satu keluarga yang membuat satu orang tewas. Dua korban luka untuk sementara belum bisa banyak dikorek keterangannya karena masih tergolek di rumah sakit.

"Kami sudah ada dugaan motif dengan meminta keterangan saksi warga. Tapi untuk jelasnya kami masih harus meminta keterangan saksi korban," ujar kata Kanit Reskrim Polsek Wonocolo AKP Arif Suharto kepada detikcom, Kamis (26/2/2015).

Motif tersebut adalah sakit hati. Semuanya berawal saat Aziz, yang diduga sebagai pelaku pembunuhan, pernah mengontrak rumah kepada korban Timbul (60). Akhir tahun lalu, kontrak rumah yang dijadikan usaha permak jeans tersebut habis.

Aziz meminta untuk memperpanjang kontrak, tetapi Timbul menolak. Terpaksalah Aziz mengontrak rumah lain tak jauh dari rumah kontrakannya yang lama. Jaraknya sekitar 50 meter dari lokasi yang lama.

Sudah dua bulan Aziz mengontrak rumah yang baru. Rumah itu digunakannya untuk membuka lagi usaha permak jeans nya dengan nama Kevin Permak. Oleh Timbul, rumah yang pernah ditempati Aziz ternyata diberikannya ke anaknya, Didik Harianto.

Rumah itu digunakan Didik juga untuk usaha permak jeans dengan nama ZIF Jeans. Dalam perjalanannya, usaha milik Aziz lebih laris daripada usaha milik Didik.

Selasa (25/2/2015) siang, Timbul dan Didik mendatangi tempat usaha Aziz. Entah apa yang terjadi, di situ mereka cekcok. Belum tahu apa yang mereka ributkan. Diduga kejadian siang hari itulah yang membuat Aziz emosi.

Malamnya, Aziz bersama tiga temannya, salah satunya adalah pegawainya, Hasan, mendatangi rumah Didik. Di situ mereka membacok Didik. Timbul yang berniat menolong anaknya juga ikut kena bacok. Novel yang merupakan adik Didik juga ikut kena bacok saat hendak menolong keduanya.

Kasus ini masih ditangani polisi. Polisi masih berusaha memburu pelaku.

(iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.