Kepala Dusun Joho Clumprit, Desa Sumobito Yanto mengatakan, jebolnya tanggul Sungai Gunting terjadi di dua lokasi berbeda. Lokasi pertama terletak di Dusun Joho Clumprit. Tanggul yang terakhir diperkuat dengan plengsengan 12 tahun silam itu ambrol selebar 10 meter Jumat dini hari.
Akibatnya, air Sungai Gunting meluap ke areal persawahan milik warga. Bahkan, jalan beraspal yang menjadi satu-satunya akses menuju Dusun Joho Clumprit dan Dusun Pojok (Desa Curah Malang) terputus akibat tergerus air sungai. Jalan yang sebelumnya rata, membentuk kubangan air sehingga tidak bisa dilalui kendaraan apapun.
"Ini satu-satunya jalan menuju pasar, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. Ini juga akses jalan satu-satunya yang menghubungkan dusun kami dengan desa lainnya di Curah Malang dan Sumobito," kata Yanto kepada detikcom di lokasi tanggul jebol, Jumat (20/2/2015).
Tanggul Sungai Gunting juga jebol di Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, atau pada sisi selatan Dusun Joho Clumprit. Serupa dengan tanggul di sisi utara kampung ini, tanggul yang jebol selebar 7 meter di Karobelah juga memutus jalan beraspal.
Akibat putusnya jalan desa di sisi selatan dan utara ini membuat Dusun Joho Clumprit dan Dusun Pojok terisolir. Jalan ini menjadi satu-satunya akses kedua dusun menuju ke kawasan Mojoagung dan Sumobito. Sementara kedua dusun ini berada di sisi timur Sungai Gunting.
"Warga kami tidak bisa kemana-mana. Di Dusun Joho Clumprit ada 100 keluarga atau 400 jiwa, di Dusun Pojok ada sekitar 200 keluarga atau sekitar 800 jiwa," ungkap Yanto.
Sayangnya, hingga pukul 16.00 WIB belum ada upaya apapun yang diberikan Pemkab Jombang untuk membuka akses jalan bagi warga. Untuk keluar dari kampungnya, lanjut Yanto, warga Dusun Joho Clumprit dan Pojok harus memutar sejauh 5 Km melalui Desa Joho Winong, Kecamatan Mojoagung.
"Pak bupati sudah berkunjung kesini tadi pagi. Namun, belum ada solusi untuk memperbaiki jalan yang putus ini. Kalau hujan turun lagi dikhawatirkan air sungai akan meluap ke perkampungan," pungkasnya.
Kondisi desa yang terisolir membuat warga bergotong royong menyalurkan logistik berupa beras dan kebutuhan pokok lainnya. Warga memanfaatkan tambang yang diikatkan di dahan pohon di dua jalan yang putus untuk mengatrol barang-barang tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sumobito AKP Santoso mengatakan, terdapat tiga desa di Kecamatan Sumobito yang terkena banjir. Antara lain Dusun Joho Clumprit, Desa Sumobito, Desa Kedungpapar, serta Desa Curahmalang. Selain menggenangi perkampungan dan sawah warga, banjir juga memutus jalur alternatif Mojokerto-Jombang.
"Karena jebolnya tanggul Joho Clumprit membuat akses jalan tergenang," pungkasnya.
(fat/fat)